MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas menerima kunjungan Deputy Presiden Operations INCEIF University Malaysia, Muhammad Syahmi Mohd Karim di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Selasa (16/5).
Anwar Abbas didampingi Wakil Bendahara Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Mahfud Sholihin bersama Wakil Ketua Lembaga Hubungan dan Kerja sama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim.
INCEIF (University of Islamic Finance) sendiri diketahui sebagai universitas yang didirikan oleh Bank Negara Malaysia pada tahun 2005 untuk mengembangkan sumber daya manusia untuk industri keuangan Islam global.
Bertempat di Kuala Lumpur, INCEIF dikenal sebagai satu-satunya universitas di dunia yang didedikasikan untuk keuangan Islam. INCEIF adalah bagian dari inisiatif Malaysia untuk mempromosikan pendidikan keuangan Islam untuk komunitas keuangan domestik dan internasional.
Usai pertemuan, Wakil Bendahara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Mahfud Sholihin mengatakan jika Muhammadiyah menyambut baik ajakan INCEIF University Malaysia untuk melakukan kerja sama.
“Tawaran kerja sama tentu saja kita sambut dengan gembira karena ini sesuai dengan prioritas program Majelis Dikti ya, misalnya adalah mengirimkan 5000 Doktor, kemudian 100.000 publikasi dan juga penguatan mata kuliah AIK yaitu mensinergikan antara Al Islam dan sainteknologi dalam hal itu tentu saja ada ilmu keuangan dan ilmu ekonomi,” ungkapnya.
Meski fokus kerja sama dibayangkan dalam bentuk pendidikan dan riset bersama, namun kata Mahfud akan menarik karena melibatkan proyek berdasarkan experience learning di lapangan untuk menemukan solusi terbaik.
“Saya kira ini juga sangat relevan dengan Muhammadiyah. Kita mempunyai filosofi Al-Maun, memberdayakan masyarakat kelas bawah. Saya kira sangat bagus kolaborasi ini baik dalam pendidikan maupun nanti mungkin jatah pengabdian masyarakat kira-kira begitulah,” imbuhnya.
Sementara itu, Deputy Presiden Operations INCEIF University Malaysia, Muhammad Syahmi Mohd Karim mengatakan, kunjungan dan rencana kerja sama ini didasarkan pada reputasi positif Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi.
Kerja sama yang disasar, menurutnya adalah di bidang pendidikan, terutama dalam pengembangan keuangan dan ekonomi syariah maupun riset, dan pertukaran pelajar mahasiswa maupun dosen.
Syahmi Mohd Karim berharap, kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi di lingkungan Persyarikatna Muhammadiyah dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Tujuan utama kami datang ke Muhammadiyah untuk menjaminkan kerja sama untuk explorasi apa yang kami bisa kerja samakan dari segi pendidikan, khususnya bidang ekonomi dan keuangan syariah yang sesuai penglihatan kami, Muhammadiyah berpotensi mengembangkan ilmu-ilmu keuangan dan ekonomi syariah ke Indonesia dan ke seluruh dunia,” terangnya.
Adapun Wakil Ketua LHKI PP Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim menyambut baik keinginan dari INCEIF untuk memasarkan ekonomi Islam ke dunia global. Hal ini kata dia sesuai dengan visi Internasionalisasi Muhammadiyah merujuk pada Muktamar ke-47 di Makassar, 2015.
“Jadi ini adalah satu langkah diantara sekian banyak langkah yang sudah dilakukan oleh Muhammadiyah untuk melakukan dakwah di dunia internasional. Ya dakwah kita itu kan beraneka ragam dengan cara-cara yang modern seperti pengembangan pendidikan tinggi. Jadi kerja sama ini akan memberikan manfaat besar tidak saja bagi Muhammadiyah tetapi juga bagi dua bangsa Indonesia dan Malaysia dan ini sangat penting apalagi situasi dunia sekarang ini sudah mengalami masalah yang sangat rumit,” ujarnya.
“Diharapkan dengan kerja sama dua negara ini melalui kerja sama pendidikan tinggi ini bisa dicari langkah-langkah teoritis ilmu pengetahuan untuk untuk menjawab tantangan-tantangan besar internasional dan peran dua negara muslim ini saya kira sangat positif bisa dilakukan,” pungkasnya. (afn)
Hits: 745