MUHAMMADIYAH.OR.ID, PONOROGO – Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Amirsyah Tambunan mengatakan, bahwa majelis yang dibawahinya tersebut sudah berhasil mendata kurang lebih 42 persen lahan wakaf milik Persyarikatan Muhammadiyah.
Dari 42 persen lahan wakaf tersebut, lanjutnya, terdapat 21 ribu hektar lebih lahan wakaf milik Persyarikatan Muhammadiyah. Menurutnya, dengan lahan seluas itu tidak akan bermanfaat atau berarti bagi umat, bangsa dan masyarakat jika tidak didayagunakan.
“Tanah-tanah wakaf Muhammadiyah di Indonesia itu memang sudah sepatutnya bisa kita manfaatkan untuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Jadi sebuah organisasi yang terkaya di Indonesia, bahkan di dunia patut kita syukuri sebagai ladang amal, untuk memperbanyak iman dan amal salih,” ungkapnya.
Terkait dengan pendayagunaan lahan wakaf, Amirsyah mengungkapkan, bahwa hal itu berangkat dari jiwa Al Qur’an Surat Hud ayat 88. “Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.”
“Jadi di ayat ini pertama kata Allah memerintahkan kepada kita semua sebagai hamba-hambanya lahir ke permukaan bumi ini untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan,” sambung Amirsyah.
Menurutnya, manusia dilahirkan di muka bumi ditugaskan sebagai hamba sekaligus sebagai khalifah. Maka tugas kekhalifahan tersebut salah satunya untuk mencegah kerusakan, dengan cara melakukan perbaikan-perbaikan. Lebih-lebih perbaikan lingkungan dan akhlak manusia.
Menyinggung tentang rendahnya kualitas udara di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia akhir-akhir ini, Amirsyah Tambunan mengatakan, lebih disebabkan karena rusaknya alam, lahan-lahan hijau dihilangkan habis, dan diganti gedung-gedung beton pencakar langit.
“Padahal Allah ciptakan pohon-pohon ini untuk meningkatkan kualitas udara, oksigen kita, tapi yang ada justru pencemaran lingkungan, sampah berserakan di mana-mana, tiap-tiap rumah tangga tidak bisa menjaga sampahnya sendiri, asap mobil yang sedemikian buruk berkontribusi untuk merusak lingkungan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Sekjen MUI ini berpesan kepada jamaah Pengajian Ahad Pagi Al Manar Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), Ahad (13/8) untuk senantiasa menjaga bumi dan lahan-lahan wakaf milik Persyarikatan Muhammadiyah untuk kemanfaatan lebih luas, dan senantiasa mencegah kerusakan-kerusakan melalui perbaikan-perbaikan.
Hits: 1332