MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Menghadiri acara Semarak Milad Satu Abad PKU Muhammadiyah Jogja dan 14 tahun PKU Muhammadiyah Gamping, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan tahniah – selamat atas kick off PKU Muhammadiyah Jogja Reborn 2023 pada, Rabu (15/2) di RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Kota Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Haedar mengungkapkan bahwa RS PKU Muhammadiyah Jogja merupakan rumah sakit pertama yang dimiliki oleh pribumi yang didirikan sejak 1923. Maka keberadaan RS PKU Muhammadiyah Jogja juga memiliki aspek sejarah dalam perjalanan bangsa, bukan hanya secara sejara fisik tapi juga monumen kehidupan.
“Jadi fisiknya jug harus menggambarkan sejarah satu abad ke depan dan mencerminkan masa depan. Ini bukan sepuh, tetapi perjalanan panjang dalam memberikan pelayanan untuk kemajuan bangsa.” Ungkap Haedar.
Haedar menjelaskan, PKU merupakan bagian kerja Muhammadiyah dalam memberikan pelayanan dalam bidang kesehatan. Usia seabad PKU Muhammadiyah Jogja merupakan wajah sejarah dari perjalanan kesehatan bangsa. Rentang usia yang panjang tersebut, menurut Haedar merupakan bukti bahwa gerakan amal Muhammadiyah jelas arahnya dan berkelanjutan.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa lahirnya rumah sakit milik pribumi pada 15 Februari 1923 yang didirikan oleh Muhammadiyah dianggap sebagai suatu yang janggal di masa itu. Bahkan karena pembaruan yang melintasi zaman yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan dianggap sebagai kafir karena gerakan organisasi yang didirikannya seperti yang dilakukan oleh Barat.
Haedar mengugkapkan, tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Kiai Dahlan tersebut tidak benar. Karena modernitas Barat, dasarnya juga diletakkan oleh tokoh-tokoh muslim, atau peradaban Islam. Modernitas Barat, kata Haedar, bertumpu pada pemikiran-pemikiran karya ilmiah tokoh muslim termasuk Ibnu Sina dan yang lain sebagainya.
Oleh karena itu, Haedar menyebut bahwa lahirnya RS PKU Muhammadiyah pada 15 Februari 1923 merupakan elan vital dari sejarah kesehatan di Indonesia. Sejarah tersebut merupakan wujud dari kehadiran Muhammadiyah, dan tidak bisa dipungkiri bahwa itu juga bagian dari besarnya sejarah Muhammadiyah.
Muhammadiyah dan RS PKU Jogja juga bagian dari sejarah ‘Bumi Mataram’. Muhammadiyah dan Yogyakarta, imbuhnya, tidak bisa dipisahkan. Karena antara Kauman termasuk Masjid Gedhe, Alun-alun dan Kraton merupakan entitas yang saling memiliki ikatan sejarah kuat dengan Muhammadiyah.
Sementara itu, terkait dengan tema Milad Satu Abad RS PKU Muhammadiyah Jogja dan 14 Tahun PKU Gamping ‘Lintasi Zaman, Sehatkan Bangsa’, Haedar menyebut bahwa tema tersebut merupakan cara menjiwai perjalanan RS PKU Muhammadiyah yang melakukan kerja-kerja untuk memajukan bangsa secara inklusif.
“Lintasi zaman sehatkan bangsa. Ini bagian dari menjiwai perjalanan rumah sakit ini berbuat untuk kemajuan bangsa….. Dan ini komitmen juga untuk menyehatkan bangsa,” ucapnya.
Hits: 3853