MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG—Kiprah Muhammadiyah terlihat jelas dalam merespons persoalan pendidikan, kemiskinan, dan kesehatan. Dalam wujud amal usaha, pendidikan ditandai banyaknya sekolah dan universitas, kesehatan dalam bentuk rumah sakit dan kemiskinan melalui panti asuhan.
Dalam kajian yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Barat pada Selasa (26/10), Agung Danarto menyebut bahwa banyaknya amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah begitu luarbiasa yang menjadikannya sebagai ormas Islam pemilik aset terbesar bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Hal ini tentu suatu hal yang tidak muncul dengan begitu saja, tetapi suatu hal yang berjalan lebih dari satu abad
Sekretaris PP Muhammadiyah ini meyakini bahwa kesuksesan perkembangan amal usaha Muhammadiiyah tidak lepas dari penghayatan terhadap Firman-firman Allah di dalam Al Quran. Di antara aya-ayat Al Quran yang menjadi pegangan dalam beramal usaha ialah QS. Al Shaff ayat 10 sampai 13. Ayat tersebut membicarakan tentang jihad di jalan Allah baik dengan harta maupun dengan jiwa.
“QS. Al Shaff ayat 10 sampai 13 ini dalam setiap pelatihan di Muhammadiyah hampir tidak pernah terlupakan selalu disampaikan karena memberikan motivasi bahwasannya kalau ingin terbebas dari neraka harus beriman dan berjihad, jihadnya dengan harta dan jiwa,” terang Pria kelahiran Kulonprogo, 24 Januari 1968 ini.
Seseorang jika ingin terbebas dari azab yang pedih di samping harus beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dia juga harus berjihad dengan mengerahkan segala daya dan upaya, baik melalui harta benda yang dimiliki maupun totalitas jiwa yang dipunyai. Jika melakukan ini, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita.
Agung menerangkan bahwa jihad dengan harta dalam pengertian Muhammadiyah tidak hanya rutin menunaikan zakat. Sebab 2,5% dari harta yang dizakati memang bentuk kewajiban, siapapun harus melakukan itu. Tapi kalau jihad dengan harta, harus melebihi besaran harta yang dizakati, baik melalui infak, sedekah, maupun wakaf.
“Inilah barangkali yang menyebabkan kenapa gerakan untuk mengembangkan amal usaha di mana-mana tumbuh dengan subur, karena ketika mendirikan rumah sakit, misalnya, dianggap sebagai solusi terhadap program kehidupan kita. Ini sama dengan menegakkan kalimat Allah dan aplikasi dari jihad yang dipahami Muhammadiyah,” kata dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini.
Hits: 64