MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Baru didirikan pada 22 Oktober 2020, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Spanyol diharapkan mulai menggarap dakwah bagi komunitas muslim Spanyol.
Akademisi UMY Idham Badruzzaman menyampaikan bahwa warga Spanyol asli yang beragama Islam aktif dalam kegiatan dakwah kultural (bil-hal).
Cara seperti itu menurutnya beririsan dengan metode dakwah Muhammadiyah sehingga potensi Muhammadiyah berkembang di Spanyol dianggap besar.
Berdasarkan pengalamannya menempuh studi di Spanyol, Idham sempat menyaksikan bahwa ketika terjadi serangan teroris di Barcelona pada tahun 2018, masyarakat Spanyol banyak yang ingin menutup masjid di Granada.
Akan tetapi warga Spanyol non muslim lainnya yang menjadi tetangga umat muslim datang untuk membentuk rantai manusia melindungi masjid dan menghalau protes itu dikarenakan terkesan oleh akhlak umat muslim sebagai tetangga.
“Mereka (umat Islam) sering mengundang non muslim untuk berbagi persamaan dan soal-soal Islam,” imbuh Fitrullah dalam podcast Majelis Tabligh PP Muhammadiyah bertajuk “Jejak Islam di Negeri Matador”, Kamis (24/12).
Menjelaskan kembali, karenanaya Idham berharap PCIM Spanyol mulai giat untuk menggandeng warga lokal dalam dakwah pencerahan Muhammadiyah.
“Cahaya Islam coba diredupkan di sini, tapi tidak menghilangkannya. Sekarang kita bisa melihat perlahan tapi pasti mulai menyala dan populasi muslim naik dari tahun ke tahun,” ucap Idham.
“Tapi harapannya bukan saja quantity tapi kita ingin mengembalikan quality, seperti para ilmuwan muslim Spanyol dulu menerangi dunia melalui Spanyol sebagai pintu masuk. Kita menjadi berkontribusi besar atau banyak untuk bisa dengan kompetensi masing-masing menyalakan atau menjaga nyala api ini menjadi besar,” imbuhnya.
Ketua PCIM Spanyol Iqbal menyatakan bahwa saat ini PCIM telah beranggotakan sedikitnya 26 orang dan memiliki Majelis Pemberdayaan Wanita, Majelis Kader dan Dakwah, dan Majelis Riset dan Akademik. (afn)