MUHAMMADIYAH.OR.ID, KALI BAWANG – Empat anggota Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kulon Progo membantu proses pemakaman dengan protocol covid di Pantog Kulon Rt 010 Rw 005, Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo, Selasa (12/1).
Yang berbeda kali ini adalah, kondisi jalan yang terjal menuju lokasi pemakaman yakni jalan setapak dan menyebrangi sungai.
Dijelaskan Sunarwibowo, Sekretariat MDMC Kulon Progo bahwa dalam proses pemakaman ini, MDMC Kulon Progo dan BPBD mendampingi Satgas Covid Desa Banjaroyo, Kalibawang. MDMC Kulon Progo bertanggung jawab membantu setelah kerap melakukan edukasi di Banjoroyo.
“Untuk tempat mengapa dipilih yang ada di makam itu karena makam itu adalah makam keluarga, di makam tersebut semua keluarga besar di makamkan disitu jadi apapun yang dipilih dari pihak keluarga kita mengikuti sehingga jenazah di makamkan di makam tersebut,” jelas Sunarwibowo saat dihubungi redaksi muhammadiyah.or.id, Kamis (14/1).
Walaupun, lanjut dia, melewati jalan yang cukup rumit karena kondisi musim hujan.

Perjalanan Berat Menuju Tempat Pemakaman
“Apabila musim hujan maka jalan menuju kesana sukar dilalui. Sehingga jalan satu-satunya paling dekat adalah lewat jalan setapak yang melewati kali itu,” ungkapnya.
“Jadi memang kondisi medan didaerah kulon progo memang seperti ini perbukitan menoreh kadang jalan setapak yang harus kita lewati yang cukup menantang dan mengasikkan. Banyak jalan menuju kearah makam masih setapak juga, melewati perbukitan kadang menyusuri sungai,” sambungnya.
Menurutnya, lebih menantang lagi bila pemakaman dilaksanakan malam hari dengan kondisi jalan yang seperti itu cukup merepotkan bagi tim.
“Apalagi kalau pas hujan itu juga sangat tidak mendukung bagi tim untuk melakukan penguburan tetapi dengan segala pertimbangan dan resiko pemakaman harus tetap dilakuakn bila semaklin ditunda akan kurang baik,” kata dia.
Tim MDMC Kulon Progo berkhidmat untuk membantu para pasien covid-19 ini dengan keyakinan bahwa ini adalah panggilan hati. Mereka selalu siap membantu apapun kondisi, apapun bentuk jalannya baik siang dan malam karena menjadi panggilan hati untuk berbagi dan membantu.
Kru yang terlibat dari MDMC ada empat orang dengan peralatan dan kendaraan yang memadai. Diantaranya Azhari, Yusuf, Wakijo, dan Sunarwibowo.
Hits: 0