MUHAMMADIYAH.OR.ID, SEMARANG – Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah menyelenggarakan acara Safari Bisnis JSM Jelang Muktamar Muhammadiyah ke–48 di Universitas Muhammadiyah Semarang, Sabtu (23/4).
Dalam acara bertajuk Meneguhkan Pilar ketiga Bidang Ekonomi Dalam Rangka Closed Loop Economi Muhammadiyah ini, mantan Ketua Umum MEK PP Muhammadiyah Syafrudin Anhar menilai potensi ekonomi Muhammadiyah sangat besar sekali jika dioptimalkan dengan baik.
Membawa studi kasus DKI Jakarta dan sekitarnya, Dosen Institut Teknologi Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan ini menyebutkan kontribusi Persyarikatan dalam perputaran uang di DKI Jakarta mencapai Rp 2 Triliun. Belum lagi jika dihitung secara nasional, maka angka yang tercatat jauh lebih besar lagi.
Besarnya potensi ekonomi tersebut, itu sayangnya belum termanfaatkan dalam closed loop economy Muhammadiyah secara maksimal. Padahal jika itu dikreasikan bersama, maka semua aktifitas ekonomi bisnis itu bisa bermanfaat untuk pengembangan ekonomi di Muhammadiyah.
Caranya, kata Syafrudin adalah menyimpan uang di lembaga keuangan Muhammadiyah sendiri seperti di Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM), BPRS Muhammadiyah dan lembaga keuangan di Persyarikatan.
Kedua, mengerjakan atau menyediakan sendiri aktivitas belanja Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti Perguruan Tinggi Muhammadiyah memiliki unit usaha dalam bentuk perseroan terbatas dan CV. Ketiga, aset cair berputar di kalangan sendiri sehingga terjadi pemupukan aset terjadi secara mandiri.
“Dengan demikian untuk menumbuhkan semangat pilar ketiga Muhammadiyah bukan hanya dari sisi pembangunan entrepreneur saja, akan tetapi membangun integrasi closed loop economy di Muhammadiyah juga tak kalah pentingnya,” tandas Syafrudin Anhar. (afn)