Sering menjadi permasalahan bagi jama’ah haji dan umrah ketika pelaksanaan Sa’i, banyak yang lupa atau kebingungan ketika menghitung putaran antara Shafa dan Marwa. Sebagian bahkan sampai lelah karena salah hitung. Lalu bagaimana do’a dan cara menghitung putaran dalam Sa’i ?
Do’a Ketika Sa’i
Ketika mendaki atau mendekati bukit Shafa, membaca ayat 158 dari Surat Al Baqarah :
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Artinya; Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau melakukan umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.
Kemudian membaca
نَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ
Artinya : Kami memulai dengan apa yang Allah mulai.
Lalu membaca :
Setelah berada di atas bukit Shafa, lalu menghadap ke arah Ka’bah sampai terlihat jika mampu dan memungkinkan, lalu membaca:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ (3x)
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Artinya : “Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. (3x)
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian. (HR. Muslim 1218).
Do’a ini dibaca tiga kali ketika berada di puncak Shafa dan Marwa, setiap usai satu kali, lalu berdo’a dengan apa yang dikehendaki.
Hal yang sama dilakukan ketika berada di puncak bukit Marwa, begitu halnya ketika tiba di puncak bukti Shafa, sampai pelaksanaan Sa’i selesai.
Perhatian : Cara Menghitung Sa’i
Sa’i diawali dari bukit Shafa menuju bukit Marwa, sedangkan lari-lari kecil hanya dilakukan setelah lampu warna hijau, dan bukan dari bukit Shafa menuju bukit Marwa.
Sa’i yang dilakukan dari Shafa menuju Marwa dihitung sebagai kali pertama, lalu dari Marwa menuju Shafa adalah kali kedua, begitu seterusnya hingga berakhir di bukit Marwa.
Jadi bukan kemudian Shafa-Marwa-Shafa dihitung sekali, melainkan Shafa-Marwa terhitung sekali, Marwa-Shafa berikutnya dihitung dua kali, begitu seterusnya hingga tujuh kali.
Antara Shafa dan Marwa tidak ada bacaan tertentu yang harus dibaca. Akan tetapi sebaiknya membaca dzikir atau istighfar, dan berkata yang baik-baik serta menjaga ketenangan jama’ah lain dengan tidak bersuara keras. (Faruqi)