MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Dewan Pakar Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Abdul Munir Mulkhan berpesan agar kader Muhammadiyah dibekali kemampuan analisis sosial.
Hal itu disampaikan Prof. Munir yang juga Wakil Sekretaris PP Muhammadiyah periode 2000-2005 ini pada Sabtu (4/5) di kediamannya di Kota Gedhe saat mendapat kunjungan silaturahmi Kawan Sekerja Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.
Kemampuan analisis sosial, kata Prof Munir, akan menjadi bekal kader dalam menghadapi realitas kehidupan setelah menempuh pendidikan formal di bangku-bangku institusi pendidikan Muhammadiyah.
Selain itu kemampuan kader dalam melakukan analisis sosial akan memperkuat jati diri Muhammadiyah sebagai organisasi yang konsisten berpihak pada kelompok dhuafa, artinya secara tidak langsung meneruskan ajaran Kiai Ahmad Dahlan.
Sebab banyak kritik yang dia dapatkan perihal keberpihakan Muhammadiyah terhadap kelompok dhuafa. Muhammadiyah sekarang dianggap kurang berpihak, padahal kritik tersebut kurang tepat jika mempelajari gerakan Muhammadiyah dengan cermat.
“Sekarang ada kemajuan yang cukup berarti, hanya sekarang itu dengan tidak mengurangi yang dilakukan oleh PTMA, menurut saya perhatian Muhammadiyah terhadap dhuafa itu kurang, tidak seperti KH. Ahmad Dahlan,” katanya meneruskan informasi.
Prof. Munir mengapresiasi distribusi atau pemerataan pendidikan yang dilakukan oleh Muhammadiyah kepada putra dan putri bangsa. Khususnya beasiswa bagi anak-anak potensial supaya bisa menempuh pendidikan tinggi favorit dan unggul di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA).
“Agar ada pemusatan keuangan agar lebih produktif, agar penerimaan mahasiswa pada jurusan favorit seperti kedokteran bisa dijatahkan untuk orang miskin. Orang miskin yang potensial diangkat, lalu berkewajiban kembali ke daerahnya,” tuturnya.
Mengutip yang disampaikan Prof. Robert W. Hefner, Munir Mulkhan menyebutkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tidak ada tandingannya di dunia.
Terakhir Prof. Munir berpesan kepada staf dan karyawan PP Muhammadiyah untuk menaruh perhatian kepada arsip-arsip lama Muhammadiyah. Sebab dari arsip tersebut jejak Muhammadiyah bisa dilacak secara obyektif, selain itu organisasi ini juga dikenal rapi dalam pencatatan.