Sabtu, 5 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

15 Perempuan Muslim dalam Berbagai Bidang Perjuangan

by ilham
3 tahun ago
in Artikel, Opini
Reading Time: 7 mins read
A A
15 Perempuan Muslim dalam Berbagai Bidang Perjuangan

Ilham Ibrahim

Urutan yang akan ditampilkan di bawah ini menyoroti berbagai kontribusi perempuan Muslim sepanjang abad pertengahan hingga awal abad ke-20. Hal ini untuk menunjukkan bahwa perempuan juga memainkan peran yang signifikan dalam dunia Muslim sebagai intelektual, penyair, mistikus, penguasa, dan pejuang. Urutan di bawah ini merupakan pilihan penulis yang ditinjau dari segi kronologis, mulai dari yang paling awal hingga mutakhir.

1. Khadijah binti Khuwailid (w. 620)

Sebelum pernikahannya yang terkenal dengan Nabi Muhammad, Khadijah merupakan seorang tokoh penting dalam dirinya sendiri, menjadi saudagar yang sukses dan salah satu tokoh elit Mekah. Dia memainkan peran sentral dalam mendukung dan menyebarkan keyakinan Islam. Salah satu perempuan terpenting Islam awal lainnya yaitu Fatimah al-Zahra’, adalah putri Nabi dari Khadijah dan hanya melalui dirinya (terutama melalui kedua putranya, al-Hasan dan al-Husain) bahwa garis keturunan Nabi Muhammad tetap terjaga. Fakta-fakta ini membuat Fatimah dan Khadijah di antara tokoh-tokoh perempuan yang paling dihormati dalam sejarah Islam.

2. Fatimah al-Zahra’ binti Muhammad (w. 632)

Sebagai putri Nabi Muhammad dan istri pertamanya Khadijah binti Khuwaylid (w. 620), Fatimah memainkan peran penting dalam komunitas Muslim awal di Mekah dan Madinah. Ia, bersama keluarganya, mengalami penganiayaan keras dari kaum Quraisy di Mekah sebelum pindah ke Madinah pada tahun 622. Selama hidup Nabi, ia menjalani (dan secara aktif berpartisipasi) dalam semua perkembangan besar dalam pendirian agama Islam. Tak lama setelah tiba di Madinah, Fatimah menikah dengan ‘Ali bin Abi Thalib (w. 661).

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

3. Nusaiba binti Ka’ab al-Anshariyyah (w. 634)

Nusayba dikenal sebagai Umm ‘Ammara, dia adalah anggota suku Bani Najjar dan salah satu yang paling awal masuk Islam di Madinah. Sebagai Sahabat Nabi Muhammad, ada banyak keutamaan yang dikaitkan dengannya. Yang paling diingat tentang perempuan tangguh ini adalah mengambil bagian dalam Pertempuran Uhud (625), di mana dia membawa pedang dan perisai, berperang melawan kuffar ahli Mekah. Selama pertempuran dia mendapati beberapa luka tombak dan panah. Setelah menderita luka kedua belas, dia jatuh pingsan dan pertanyaan pertama yang ditanyakan ketika bangun (sehari kemudian di Madinah) adalah: “apakah Nabi selamat?” bukti kesetiaan dan komitmennya pada Islam.

4. ‘Aisyah binti Abu Bakar (w. 678)

‘Aisyah merupakan istri Nabi Muhammad yang mungkin memiliki pengaruh paling besar pada komunitas Muslim setelah kematiannya. Dia memainkan peran sentral dalam penyampaian ajaran Islam. Dia adalah salah satu perawi utama hadis dalam tradisi Sunni. Dalam banyak hal, ‘Aisyah adalah salah satu tokoh yang paling penting di awal Islam, terutama karena implikasi dari tindakannya terhadap partisipasi perempuan di ruang publik berbenturan dengan konsepsi Islam konservatif.

5. Asma’ binti Abu Bakar (w. 692)

Putri Abu Bakar dan kakak perempuan ‘Aisyah (w. 58/678), Asma’ adalah salah satu yang paling awal masuk Islam di Mekah. Dia menikah dengan al-Zubair bin al-‘Awwam (w. 656). Keturunan dari kedua pasangan ini kelak akan menjadi tokoh politik dan intelektual terkemuka selama abad pertama Islam. Asma ‘dianggap sebagai salah satu Sahabat Nabi yang paling terpelajar dan banyak sumber menekankan integritas, ketabahan, dan keberaniannya. Sebagai generasi awal Islam, ia mengalami banyak penganiayaan yang dialami Muslim awal di Mekah dan dipaksa untuk bermigrasi ke Madinah pada tahun 622. Seperti banyak perempuan Muslim lainnya, ia berpartisipasi dalam Pertempuran Yarmouk (636) melawan Bizantium. Setelah kematian Nabi, dia adalah salah satu otoritas terkemuka dalam ajaran Islam, meriwayatkan sejumlah besar hadis. Salah satu putranya, yaitu ‘Urwah bin al-Zubair (w. 713) menjadi salah satu ulama paling terkemuka, terutama di bidang hadis.

6. Ummu al-Darda’ Hujaima binti Uyayy al-Sughra (w. 700)

Salah satu cendekiawan Muslim terkemuka dari generasi kedua setelah Nabi, Umm al-Darda’ adalah seorang perawi hadis, guru dan ahli hukum yang penting. Seorang ahli Al-Qur’an (yang dia hafal di usia muda), Ummu al-Darda’ bertemu dan mentransmisikan hadis dari ‘Aisyah binti Abu Bakar, Salman al-Faris, Abu Hurairah dan para sahabat Nabi lainnya. Setelah menjalani sebagian besar hidupnya di Madinah, dia pindah ke Damaskus di mana mengajar ratusan siswa (baik laki-laki maupun perempuan) di Masjid Agung, banyak dari mereka akan menjadi ulama yang dihormati dan bahkan ada yang menjadi khalifah seperti ‘Abd al-Malik bin Marwan.

7. Rabi‘ah al-‘Adawiyyah (w. 801)

Rabi‘ah salah satu Sufi terpenting dalam tradisi Muslim, ia menghabiskan sebagian besar masa mudanya sebagai budak di Irak selatan sebelum mencapai kebebasannya. Dia dianggap sebagai salah satu pendiri mazhab Sufi “Cinta Ilahi” yang menekankan cinta Tuhan tanpa syarat, bukan karena takut hukuman di neraka atau keinginan untuk mendapat imbalan di surga. Hal ini diungkapkannya dalam salah satu puisinya: “Ya Tuhan! Jika aku menyembah-Mu karena takut Neraka, bakarlah aku di Neraka, dan jika aku menyembah-Mu dengan mengharap surga, keluarkan aku dari surga.”

8. Fatimah al Fihri (w. 880)

Fatimah merupakan putri Mohammed Bnou Abdullah al-Fihri, seorang saudagar sukses yang menetap di Fez, Maroko. Ketika Fatimah mewarisi kekayaan ayahnya, ia menginvestasikannya untuk mendirikan masjid dan lembaga pendidikan. Secara bertahap, pendirian berkembang menjadi Universitas al-Qarawiyyin atau Al-Karaouine (University of al-Qarawiyyin). Al-Qarawiyyin sekarang dianggap sebagai universitas tertua yang masih beroperasi dan telah meluluskan beberapa tokoh penting dalam sejarah. Sejak tahun 861 hingga sekarang, simposium dan debat rutin diselenggarakan di sana.

9. Lubna dari Kordoba (w. 984)

Awalnya seorang gadis budak asal Spanyol, Lubna naik menjadi salah satu tokoh terpenting di istana Umayyah di Cordoba. Dia adalah sekretaris istana khalifah ‘Abd al-Rahman III (w. 961) dan putranya al-Hakam bin ‘Abd al-Rahman (w. 976). Lubna juga seorang ahli matematika yang terampil dan memimpin perpustakaan kerajaan, yang terdiri dari lebih dari 500.000 buku. Menurut cendekiawan Andalusia yang terkenal, Ibn Bashkuwal: “Dia unggul dalam menulis, tata bahasa, dan puisi. Pengetahuannya tentang matematika juga sangat besar dan dia juga mahir dalam ilmu-ilmu lain. Tidak ada seorang pun di istana Umayyah yang sehebat dirinya.”

10. Fatimah binti Muhammad bin Ahmad al-Samarqand (w. 1185)

Fatimah merupaka putri seorang ahli hukum Hanafi terkenal Abu Manshur Muhammad bin Ahmad al-Samarqand yang menulis kitab Tuhfat al-Fuqaha’ dari Asia Tengah. Fatimah adalah seorang ahli Al-Qur’an, hadis, fikih, teologi dan tata bahasa pada saat dia mencapai usia dewasa. Dia memenuhi syarat untuk mengeluarkan fatwa. Dirinya diakui sebagai salah satu perempuan terpelajar abad ke-12 oleh orang-orang sezamannya dan pendapat hukumnya dihargai oleh banyak penguasa. Dia menikah dengan ‘Ala’ al-Din Abu Bakr bin Mas‘ud al-Kasan (w. 1191), ahli hukum Hanafi terkemuka lainnya dan penulis kompendium hukum berjudul Bada‘i al-Shana’i‘ fi Tartib al-Syara’i‘. Tak lama setelah pernikahan mereka, pasangan itu melakukan perjalanan melintasi dunia Islam sampai mereka menetap di Aleppo, di mana mereka berdua memantapkan diri sebagai ulama terkemuka.

11. Zainab binti Ahmad (w. 1339)

Zainab mungkin salah satu cendekiawan Islam paling terkemuka di abad keempat belas. Zainab termasuk dalam mazhab Hanbali dan tinggal di Damaskus. Dia telah memperoleh sejumlah ijazah (semacam sertifikasi) di berbagai bidang, terutama hadis. Pada awal abad keempat belas, dia mengajar ragam kitab seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Al-Muwaththa’ karya Malik bin Anas, Syama’il dari al-Tirmidzi, dan Syarh Ma’ani al-Athar dari al-Tahawi. Di antara murid-muridnya adalah pengelana Afrika Utara Ibn Batuta (w. 1369), Taj al-Din al-Subki (w. 1355), al-Dhahabi (w. 1348), dan namanya muncul di beberapa tulisan Ibn Hajar al-Asqalani (w. 1448). Penting untuk menunjukkan bahwa Zainab hanyalah salah satu dari ratusan perempuan ulama hadis selama periode abad pertengahan di dunia Muslim.

12. Sayyida al-Hurra (w. 1542)

Sayyida al-Hurra berasal dari Kerajaan Nasrid di Granada, tetapi terpaksa melarikan diri setelah ditaklukkan oleh Spanyol yang beragama Kristen pada tahun 1492. Seperti banyak Muslim Andalusia, ia menetap di Maroko. Bersama suaminya, ia memerintah kota Tetouan di pantai utara. Setelah kematian suaminya pada tahun 1515, ia menjadi satu-satunya penguasa kota, dan mengubah Tetouan menjadi basis utama operasi angkatan laut untuk balas dendam melawan Spanyol dan Portugal. Dia bersekutu dengan laksamana Hayreddin Barbarossa di Aljazair dan bersama-sama mereka memberikan pukulan serius bagi kekuatan kekaisaran Spanyol di Afrika Utara dan Mediterania Barat. Sayyida al-Hurra menghabiskan sisa-sisa harinya di laut hingga dikenal sebagai “Ratu Bajak Laut”.

13. Malahayati dari Aceh (w. 1600)

Salah satu perempuan Muslim paling signifikan dalam sejarah modern awal Asia Tenggara, Malahayati merupakan seorang tokoh militer dan politik terkemuka di Kesultanan Aceh selama abad ke-16. Dia adalah seorang laksamana terkenal dan memimpin sebuah armada yang sebagian besarnya terdiri dari janda-janda perang Aceh. Malahayati dikenang dalam historiografi Indonesia pasca-kolonial sebagai laksamana heroik yang merupakan pemimpin awal perlawanan terhadap kolonialisme Belanda di Asia Tenggara. Salah satu kemenangan terpenting Malahayati adalah kekalahan komandan angkatan laut Belanda Cornelis de Houtman pada tahun 1599.

14. Nana Asma’u (w. 1864)

Nana adalah putri dari Usman dan Fodio (w. 1232/1817), seorang ahli hukum, pembaharu, sufi, dan pendiri kekhalifahan Sokoto. Meskipun banyak yang berasumsi bahwa ketenarannya terkait semata-mata dengan karir ayahnya, harus digarisbawahi bahwa Nana Asma’u adalah seorang penyair, sejarawan, pendidik, dan sarjana agama penting yang terus memainkan peran utama dalam politik, perkembangan budaya, dan intelektual di Afrika Barat selama hampir 50 tahun setelah kematian ayahnya. Dia adalah seorang ahli hukum Maliki dan seorang sufi dari tarekat Qadir, mengabdikan diri untuk pendidikan perempuan Muslim dan melanjutkan tradisi reformis ayahnya. Ia percaya bahwa pengetahuan memegang kunci untuk perbaikan masyarakat.

15. Siti Walidah Dahlan (w. 1946)

Nyai Walidah merupakan istri dari pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan. Bersama suaminya, peran Siti Walidah sangat besar dalam mengorganisasi kaum perempuan dan mendirikan perkumpulan perempuan terbesar di dunia, Aisyiyah. Dari Aisyiyah inilah berkembang sekolah-sekolah putri dan asrama, keaksaraan, dan program pendidikan Islam untuk perempuan. Hingga saat ini, Aisyiyah memiliki ribuan lembaga pendidikan, puluhan rumah sakit, dan layanan sosial kemasyarakatan lainnya.

Tags: islammuslimperempuanperjuangan
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Majelis Tarjih Jalin Silaturahmi Lembaga Bahtsul Masail PBNU di Jakarta

Next Post

Lazismu Taken MoU Bersama Enuma dan The Head Foundation untuk Program EdutabMu

Baca Juga

Sejak Awal Berdiri, Muhammadiyah Telah Miliki Etos Ekonomi yang Canggih
Berita

Sejak Awal Berdiri, Muhammadiyah Telah Miliki Etos Ekonomi yang Canggih

13/01/2025
Adakan Jambore Kader, ‘Aisyiyah Mendorong Lahirnya Kepemimpinan Perempuan Inklusif
Berita

Kepemimpinan Inklusif Tidak Sekadar Memberi Kesempatan Sama

09/11/2024
Perubahan Radikal dari Fisikal ke Digital, Tantangan Abad Kedua Muhammadiyah
Berita

Memetik Hikmah dari Sejarah Penetapan Tahun Baru Hijriah

27/07/2024
‘Aisyiyah Tak Kenal Lelah Berjuang Demi Kemajuan Perempuan
Artikel

Narasi dan Aksi ‘Aisyiyah Melindungi dan Memajukan Anak Indonesia

23/07/2024
Next Post
Lazismu Kucurkan Dana 4,3M untuk Program EdutabMu

Lazismu Taken MoU Bersama Enuma dan The Head Foundation untuk Program EdutabMu

Lazismu Alokasikan 4,3M untuk Program EdutabMu

Lazismu Alokasikan 4,3M untuk Program EdutabMu

Terima Beasiswa Penuh, Dua Pemain Kunci Persebaya Resmi Jadi Mahasiswa UM Surabaya

Terima Beasiswa Penuh, Dua Pemain Kunci Persebaya Resmi Jadi Mahasiswa UM Surabaya

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.