MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq Mughni mengatakan bahwa sebuah perbedaan dalam keberagaman harus diubah menjadi suatu kekuatan, jangan sampai karena perbedaan menjadi faktor destruktif yang bisa menghancur leburkan bangsa Indonesia.
“Sudah sepatutnya kita sebagai umat beragama untuk memproses sebuah perbedaan menjadi kekuatan bersama dalam membangun bangsa,” tutur Syafiq pada Rabu (15/5) dalam Seminar “Refleksi: Berjalan Bersama dalam Keberagaman” yang digelar oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jakarta.
Syafiq mengatakan, jika Muhammadiyah sebagai ormas berjalan sendirian, dan umat Islam berjalan sendirian, tentu tidak akan kuat dalam menyangga beban dari bangsa ini.
“Kalau kita bersatu maka ada harapan ,kita bisa memberi peran yang lebih kuat lagi untuk menjadikan Indoensia menjadi negara yang adil, Makmur, sejahtera dan berkeadilan,” tegas Syafiq.
Karena itu, Syafiq mengajak organisasi lintas agama untuk menyadari betul dan mendefinisikan apa sesungguhnya tantagan yang tengah dihadapi oleh bangsa ini.
“Mungkin saja kita sampai saat ini belum bersepakat tentang apa yang sesungguhnya menjadi tantangan kita. Sehingga menjadi sangat penting bagi kita sebagai umat beragama untuk menyatukan pandangan untuk bangsa ini ke depan. Namun, jika berkaca dari pembicaraan-pembicaraan antar tokoh agama di Indonesia selama ini, nampaknya memiliki definisi yang jelas apa tantangan kita, dan bagaimana kita harus menghadapi tantangan itu,” imbuh Syafiq.
Syafiq dalam kesempatan tersebut mengajak sebagai umat beragama kita jangan sampai kalah dengan kelompok yang saat ini menamakan diri sebagai kelompok humanis yang berkembang di negara barat.
“Kelompok humanis mereka tidak percaya kepada Tuhan, tapi dengan dasar humanisme itu mereka berjuang untuk membela kemanusiaan, tapi mereka hadir semata-mata hanya karena kemanusiaan. Sebagai umat beragama mari kita kuatkan barisan dan peka atas nilai-nilai kemanusiaan dan bahu-membahu untuk saling membantu dalam kesulitan,” ujar Syafiq.