MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad menghadiri Silaturahmi Idulfitri 1445 H Civitas Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pada Rabu (24/4).
Selain Dadang Kahmad, hadir juga di acara ini Dedi Mulyadi, serta Rektor UM Bandung Prof. Herry Suhardiyanto. Dadang menyampaikan pesan kepada sivitas akademika untuk meneguhkan sikap sabar, sebagai hasil selama Bulan Ramadan.
Dalam membangun sebuah institusi pendidikan, sabar diperlukan sebagai pondasi dasar untuk membangun sebuah peradaban. Dadang mengingatkan, bahwa nabi-nabi terdahulu diangkat derajatnya oleh Allah juga karena memiliki kesabaran tanpa tanding.
“Kalau kita ingin mendapat gelar sebanyak apapun tidak akan tercapai jika kita tidak bersabar, tidak mungkin UMB ini menjadi makmur jika kita tidak bersabar,” kata Dadang Kahmad.
Terlebih kepada karyawan di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Dadang berpesan betul-betul supaya memiliki sikap sabar yang ekstra. Jika tidak memiliki kesabaran, maka perjuangan yang dilakukan tidak akan berarti apa-apa di kemudian hari.
“Kesabaran itu dibutuhkan untuk menata perguruan tinggi kita,” kata Dadang.
Selain kesabaran untuk membangun institusi pendidikan Muhammadiyah, juga dibutuhkan bertahan, fokus, kuat, dan serius. Meski gaji itu penting, tapi bekerja di AUM itu bukan tujuan utama – meski perlahan juga nominalnya akan dinaikkan.
Dadang Kahmad pada kesempatan ini juga mengapresiasi perkembangan UM Bandung, sebab di antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) yang lain, UM Bandung tercatat menjadi salah satu yang tercepat pertumbuhannya.
Oleh karena itu, Dadang juga terus mendorong UM Bandung untuk melakukan kolaborasi, tidak hanya kepada eksternal tetapi juga internal Muhammadiyah. Misalnya dengan PTMA lain yang lebih besar untuk menyerap ilmunya.
Sementara itu, Dedi Mulyadi menyampaikan harapan besar kepada Muhammadiyah dalam menata peradaban maju, bukan peradaban yang semu. Dia mengatakan, tugas Muhammadiyah untuk menolong yang lemah.
Termasuk mereka kelompok miskin adalah yang tidak memiliki akses kepada pendidikan yang layak. Maka menurutnya Muhammadiyah berada pada jalur yang jelas untuk membantu mereka melalui institusi-institusi pendidikan yang didirikan.
Melalui hadirnya Muhammadiyah di Tanah Sunda, Dedi berharap Islam tidak hanya sebatas simbolisasi dari religiusitas. Melainkan Islam hadir secara nyata, membawa perubahan untuk kemajuan umat manusia.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UM Bandung, Herry Suhardiyanto dalam sambutan selamat datang mengajak bersama-sama untuk memajukan dan menata UM Bandung bersama, dengan potensi Muhammadiyah yang ada.
Dia memandang, segala tantangan dan dinamika yang dihadapi saat ini dan yang akan datang akan lebih mudah diselesaikan dengan kerja sama atau kolaborasi. Terlebih UM Bandung ini tercatat sebagai PTMA yang berkembang pesat, tentu kerja sama itu dibutuhkan.