MUHAMMADIYAH.OR.ID, SIDOARJO— Dalam sebulan terakhir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, telah meresmikan sejumlah gedung megah milik Amal Usaha Muhammadiyah di berbagai wilayah Indonesia.
Pada Kajian Ramadan 1445 H yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan Peresmian Gedung GKB 7 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada Sabtu (16/03), Haedar mengungkapkan, “Ini baru sepuluh hari saja meresmikan gedung-gedung Muhammadiyah sudah susah mengingatnya,”ujar Haedar.
Rabu (21/02), Haedar meresmikan gedung Pondok Pesantren Abdul Malik Fadjar yang berlokasi di Karangploso Malang, Malang, Jawa Timur. Gedung ini merupakan kompleks pondok pesantren megah yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti asrama representatif, sport and arts center, laboratorium teknologi informasi, serta lingkungan yang bersih dan hijau.
Beberapa hari berikutnya, pada Kamis (7/3), Haedar meresmikan SM Tower and Convention di Berau, Kalimantan Timur. Bangunan ini merupakan hotel yang besar dengan 136 kamar, dibangun di pusat kota Berau, menandakan langkah Muhammadiyah dalam bidang perhotelan dan pariwisata. Pembangunan hotel ini merupakan hasil kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Berau.
Pada Sabtu (9/3), Haedar meresmikan At Ta’awun Tower, gedung setinggi 23 lantai di Universitas Muhammadiyah Surabaya, yang menjadi salah satu bangunan tertinggi di Jawa Timur. Kehadiran gedung ini akan semakin menguatkan misi pengembangan ilmu kesehatan dan pendidikan di Muhammadiyah.
Terakhir, pada Sabtu (16/3), Haedar meresmikan Gedung Kuliah Besama (GKB) 7 di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Jawa Timur. Gedung ini memiliki tujuh lantai dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendidikan seperti ruang kelas, auditorium Ahmad Dahlan, ruang dosen, dan ruang kemahasiswaan.
Dalam beberapa hari ke depan, Haedar direncanakan akan hadir di Maumere, Nusa Tenggara Timur, untuk meresmikan gedung sekaligus pergantian nama dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Maumere menjadi Universitas Muhammadiyah Maumere (Unimof). Rencana peresmian ini menambah deretan gedung megah yang telah diresmikan Haedar dalam waktu singkat.
Dari peresmian ke peresmian ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak pernah lelah untuk membangun bagi kepentingan mencerdaskan kehidupan bangsa. Haedar Nashir juga menegaskan semangat dan komitmen Muhammadiyah dalam berkontribusi bagi kemajuan pendidikan dan pembangunan di Indonesia.
“Kalau dipikir-pikir buat apa capek-capek biar jadi urusan negara. Tapi kita tidak seperti itu,” ungkap Haedar, menegaskan bahwa Muhammadiyah bersungguh-sungguh dalam upaya memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.