MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas membacakan press release dalam konferensi pers pra-Munas Tarjih ke-32 di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (21/02). Acara prestisius ini akan berlangsung di Pekalongan, Jawa Tengah, sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah berdirinya Majelis Tarjih pada tahun 1927, yang merupakan hasil dari Kongres Muhammadiyah ke-16.
Munas Tarjih ke-32 dijadwalkan akan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, pada Jumat, 23 Februari 2024, dan berakhir pada Ahad, 25 Februari 2024. Tema besar yang diusung pada Munas ini adalah “Meneguhkan Islam Berkemajuan dalam Membangun Peradaban Semesta”. Penyelenggara Munas, yaitu Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP).
Munas Tarjih ke-32 akan dimulai dengan dua Seminar Nasional. Seminar pertama, dengan tema “Pengaruh Gagasan Integrasi Islam dan Sains pada Produk Ijtihad Kontemporer”, akan dihadiri oleh narasumber utama seperti Prof Syamsul Anwar, Prof Mulyadhi Kartanegara, dan Prof Agus Purwanto. Sementara itu, Seminar kedua akan membahas “Dinamika Pengembangan Manhaj Istinbat Hukum Islam dalam Merespon Problematika Kontemporer”, dengan narasumber antara lain Prof Al Yasa’ Abu Bakar, Prof Jaih Mubarok, dan Prof Euis Nur Lailawati.
Sebagai forum tertinggi di Muhammadiyah yang membahas masalah-masalah keagamaan, Munas Tarjih ke-32 mengundang ulama, tokoh, pakar, pemikir, dan intelektual dari kalangan Muhammadiyah untuk berpartisipasi dalam ijtihad jama’i. Keragaman peserta diharapkan membawa kekayaan perspektif agar menghasilkan keputusan yang tidak hanya maslahat namun juga mengayomi semua pihak.
Para peserta diharapkan akan membahas tiga topik penting, yakni Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Fikih Wakaf Kontemporer, dan Pengembangan Pedoman Hisab Muhammadiyah tentang Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
Dengan menyoroti ketiga materi ini, Munas Tarjih ke-32 diharapkan dapat memberikan sumbangan signifikan terhadap pemikiran keislaman, peradaban Islam, dan pengembangan Muhammadiyah sebagai organisasi yang berperan dalam menyuarakan perspektif keagamaan.