MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Seringkali kita mendengar istilah “Meningkatkan Iman” tetapi apa sebenarnya maknanya? Dari mulai khutbah jumat hingga kuliah subuh, tak pernah terjelaskan apa yang dimaksud dengan peningkatan iman dan takwa ini. Karenanya, di bawah ini akan kami paparkan maksud peningkatan iman dan takwa berdasarkan penjelasan dari tim Divisi Fatwa Majelis Tarjih.
Dari perspektif bahasa, iman bermakna tashdiq, yaitu membenarkan. Namun, dalam pemahaman ajaran Islam, konsep ini memiliki dimensi yang luas. Secara sempit, iman mencakup keyakinan terhadap keberadaan Allah, kitab-kitab-Nya, malaikat-Nya, dan hari kiamat, seperti yang diperintahkan dalam Al-Quran Surat An Nisa ayat 136.
Ayat tersebut memerintahkan manusia untuk meyakini prinsip-prinsip dasar agama Islam, dan banyak ayat serta hadis lainnya turut menegaskan hal tersebut. Namun, dalam dimensi yang lebih luas, iman mendorong kita untuk mengamalkan kebaikan dan menjaga agama Islam, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Hujurat ayat 15.
Dalam Surat An Nisa ayat 136, Allah mengingatkan umat-Nya untuk beriman kepada-Nya, Rasul-Nya, dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barangsiapa yang menolak keberadaan Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kiamat, maka orang itu telah tersesat.
Demikian juga, Surat Al-Hujurat ayat 15 menegaskan bahwa orang mukmin sejati adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa keraguan, serta bersedia berjuang dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka adalah orang-orang yang benar.
Menurut riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, pengertian iman juga melibatkan 69 cabang. Ini mencakup seluruh tuntunan agama, mulai dari aqidah (keyakinan) hingga hukum-hukum dan akhlakul karimah (sikap mulia).
Meningkatkan iman, oleh karena itu, bukan hanya tentang memperkuat keyakinan terhadap prinsip-prinsip agama Islam, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam terhadap akidah, penerapan hukum-hukum agama, dan pengembangan akhlak yang baik dalam hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan.
Dengan merangkai pemahaman iman yang sempit dan luas, kita dapat melukiskan bagaimana meningkatkan iman, yaitu dengan memperkuat keyakinan, mengamalkan perintah Allah, dan berusaha mengendalikan diri sehingga dapat menjadi individu yang baik di mata Allah dan di tengah-tengah masyarakat. Meningkatkan iman bukan sekadar slogan, melainkan panggilan untuk memperbaiki keyakinan dan perilaku guna mencapai kedekatan dengan Sang Khaliq.
Referensi:
Divisi Fatwa Majelis Tarjid dan Tajdid PP Muhammadiyah, “Arti Peningkatan Iman dan Taqwa”, dalam Suara Muhammadiyah Online, https://web.suaramuhammadiyah.id/2022/12/28/arti-peningkatan-iman-dan-taqwa/, diakses pada 13 Desember 2023.
Suara Muhammadiyah, No. 12/75/1990.