MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Dalam mendukung pemerintah untuk mencapai target prevalensi stunting di angka 14 persen pada tahun 2024, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta lakukan penyadaran tentang bahayanya stunting.
Penyadaran masalah stunting melalui Seminar Pencegahan Stunting yang diadakan di SM Tower & Convention pada hari Rabu (6/12). Dalam seminar tersebut terungkap, Stunting tidak hanya masalah kesehatan saja tetapi stunting juga dapat berdampak pada kehidupan sosial.
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dr. Komaruddin menyampaikan, pentingnya pencegahan stunting serta penanganan yang tepat terhadap stunting. Karena dengan itu maka pertumbuhan balita akan dapat tumbuh dengan baik dan sehat.
Banyak faktor yang menjadi penyebab stunting, maka dari itu pengenalan dan pencegahan badan bayi lahir rendah pada kehamilan sangat perlu diperhatikan, seperti yang dipaparkan oleh dr, Retno Sulistiari Retnowati.
“Pencegahan kehamilan dengan berat badan bayi rendah adalah hal yang penting,” tuturnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan berat badan bayi lahir rendah ada beberapa penyebab, seperti kehamilan pertama, merokok, kurangnya gizi saat kehamilan, hingga beberapa penyakit seperti diabetes, atau darah tinggi.
“Beberapa penyakit seperti diabetes, dan tekanan darah tinggi bisa menjadi salah satu penyebab berat badan bayi rendah,” katanya.
Indonesia sudah mengalami penurunan angka stunting, tetapi kita tetap perlu bekerja keras agar target prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024 dapat tercapai.
Sebagai komitmen lain dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mencegah stunting adalah fasilitas di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang mendukung setiap konsultasi tumbuh kembang anak serta gizi anak.