MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – SMP Muhammadiyah 10 (Muhdasa) Yogyakarta mengadakan gebrakan program baru berupa Amal Sampah setelah pandemi covid 19 berakhir. Program yang dikembangkan ini didukung oleh guru, karyawan, siswa, wali bahkan warga sekitar dan juga bekerja sama dengan beberapa elemen yaitu Dinas Lingkungan Hidup, Majelis Lingkungan Muhammadiyah dan Komunitas Amal Sampah Yogyakarta.
Dalam kanal youtube SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta dijelaskan bahwasannya pandemi Covid 19 berhasil merenggut beberapa pekerjaan orangtua siswa SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Oleh karena itu, dengan adanya program Amal Sampah menjadi solusi yang ditawarkan oleh sekolah sebagai bentuk kepedulian kepada mereka yang kehilangan lapangan pekerjaan. Kehilangan pekerjaan yang dialami menyebabkan para orangtua tidak mampu membayar biaya sekolah sehingga terjadi ketidakseimbangan kualitas pelayanan sekolah terhadap pendidikan.
Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah untuk menaikkan kembali potensi ekonomi setelah pandemi. Begitu juga untuk menanamkan pola pikir anak bahwa sampah itu bernilai mahal, yang awalnya tidak berguna dan berdampak buruk bagi lingkungan ternyata dapat berubah menjadi berkah jika diolah dengan baik. Program ini memadukan konsep filantropi sosial dan filantropi lingkungan yang berarti mencintai sesama manusia sehingga menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain.
Program Amal Sampah ini ternyata mampu mengubah karakter siswa. Siswa yang semula memiliki sikap apatis terhadap sekitarnya menjadi lebih peduli dengan lingkungannya. Sebanyak 13 siswa berhasil meraih beasiswa dan mendapatkan pelayanan pendidikan seperti siswa lainnya. (DIta/Rahma)