MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Salah satu unsur penting yang mendukung berlangsungnya kehidupan manusia di dunia adalah negara. Bahkan di dalam Alquran, Allah Swt menggunakan istilah negeri atau negara sebagai penguat sumpah-Nya seperti pada ayat ke-3 Surat At Tin dan ayat ke-1 Surat Al Balad. Agar kehidupan manusia di suatu negeri itu berjalan ideal, maka kemerdekaan atau kedaulatan menjadi unsur wajib.
Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Hajriyanto Y Thohari, kedaulatan ini tidak hanya menyangkut masalah geografis dan politis, tapi juga menyangkut harkat dan martabat manusianya.
“Kemerdekaan menjadi hal yang esensial. Bahkan dalam tauhid, kata laa ilaha itu artinya memerdekakan. Liberasi. Tahrirunnas min ibadatil-‘ibad ila ibadatillah (membebaskan manusia dari penghambaan kepada sesama makhluk hanya kepada Allah Swt saja). Oleh karena itu maka merdeka yang sebenarnya dan sejati bukan dari kolonialisme saja,” terangnya.
Dalam pengajian bulanan PP Muhammadiyah, Jumat (12/8), Hajriyanto menambahkan bahwa kemerdekaan itu artinya juga kebebasan dari hegemoni, rasa takut, kemiskinan, dan kepapaan yang selanjutnya diperjelas oleh ayat ke-11 hingga ke-18 Surat Al-Balad.
“Oleh karena itu tepat sekali jika Muhammadiyah mendefinisikan dakwah dalam pengertian yang luas, yaitu liberasi, memerdekakan, emansipasi, mengangkat harkat dan martabat manusia sehingga dihargai. Ada juga humanisasi, memanusiakan manusia karena itu termasuk membebaskan dan memerdekaan dari kelaparan, kemiskinan, penindasan, keterbelakangan. Itu semua bagian dari kemerdekaan,” ujarnya. (afn)