MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Berbicara tentang akhir zaman dan bahwa zaman itu akan berakhir adalah berbicara tentang iman. Hari akhir atau kiamat disebut di dalam al-Quran dan hadis, sehingga tidak percaya kepadanya berarti tidak percaya kepada Al-Quran dan hadis. Bahkan salah satu rukun iman adalah iman kepada hari akhir.
Menurut Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Muchammad Ichsan, sejak dahulu manusia penasaran tentang waktu kiamat. Hal itu diceritakan Allah dan RasulNya di dalam banyak ayat dan hadis. Salah satunya dalam QS. Al A’raf ayat 187:
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
“Mengapa orang penasaran waktu kiamat? Kiamat adalah peristiwa besar, huru-hara luar biasa dan sesuatu yang sangat dahsyat. Kehancuran dunia berarti kehancuran manusia juga. Sering disebut-sebut di dalam Kitab suci. Bersiap-siap menghadapinya dengan amal, ibadah, tempat persembunyian bawah tanah,” terang Ichsan dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (22/06).
Allah menegaskan bahwa yang mengetahui waktu kiamat hanyalah Allah Ta’ala. Para Rasul, Nabi, malaikat dan jin tidak mengetahuinya. Akan tetapi para ulama membagi tanda-tanda akhir zaman menjadi dua bagian: sugra dan kubra. Sughra ialah tanda-tanda yang muncul lalu menghilang, yaitu tanda-tanda yang jauh waktu terjadinya dengan kiamat, mempunyai dampak pada sebagian manusia, dan dirasakan pada sebagian tempat. Sementara Kubra adalah tanda-tanda yang waktu munculnya sudah dekat dengan kiamat, mempunyai dampak besar bagi seluruh manusia, dan dirasakan di semua tempat.
Tanda-tanda kiamat sugra seperti diutusnya Nabi Muhammad, bulan terbelah, wafatnya Nabi Muhammad, kematian para sahabat, penaklukan Baitul Maqdis, banyak kematian (wabah ‘Amwas) yang memusnahkan seperti kemusnahan domba, banyak muncul ragam fitnah, pemberitahuan Nabi Muhammad tentang pertempuran Sifin, munculnya Khawarij, munculnya orang-orang yang mengaku nabi, Dajjalin (para penipu) dan para pendusta, dan lain-lain.
Sementara tanda-tanda kiamat kubra adalah adanya Dajjal, turunnya Isa bin Maryam, munculnya Yakjuj Makjuj, matahari terbit dari barat, munculnya binatang yang berbicara kepada orang-orang, tertelan bumi di timur, tertelan bumi di barat, tertelan bumi di semenanjung Arab, api yang keluar dari Yaman mengusir orang-orang ke tempat pengumpulan mereka.
Dalam mengakhiri kajiannya, Ichsan mengingatkan akan sebuah hadis: “Dari Anas bin Malik ra. Bahwa ada seorang Badui bertanya kepada Rasulullah saw.,: “Kapankah kiamat (tiba)?” Sabda Rasulullah saw.: “Apa yang engkau persiapkan untuknya?” Dia menjawab: “Cinta Allah dan RasulNya” Sabda beliau: “Engkau Bersama yang engkau cintai” (HR. al-Bukhari dan Muslim).