MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Mahli Zainuddin Tago, Direktur Utama Lazismu mengatakan selama dua tahun untuk penggunaan aplikasi Sekolah Enuma pada cakupan lebih luas yang meliputi beberapa provinsi luar Jawa, seperti Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi selatan yang direncanakan akan melibatkan 3.000 siswa sekolah yang sepenuhnya dikelola oleh Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.
Hal itu disampaikannya dalan acara penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) Pelaksanaan Program Edutabmu 2022 antara Lazismu, The Head Foundation, dan Enuma, bertempat di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cikditiro no 23 Yogyakarta.
Ia menambahkan bahwa lazismu selama ini mendapatkan kepercayaan dan amanat dari seluruh dunia dan menyampaikan amanah berupa zakat, infaq, shodaqoh juga kerja sama tanpa melihat perbedaan agama, etnis dan suku. Sehingga lazismu dapat menerima bantuan dan menyalurkannya dari dan kepada siapa saja.
“Kami berterima kasih atas kerjasama yang terjalin. Hari ini kita akan melakukan tanda tangan kerja sama dengan The Head Foundation (THF) sebagai donatur bersama Enuma untuk tahun 2022. Kita berharap program ini bisa ditingkatkan sedemikian rupa dan berharap dapat bermanfaat bagi seluruh umat,” kata Mahli.
“Semoga apa yang direncanakan bisa berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Lazismu berkomitmen untuk mengalokasikan dana sebesar 4.3 Milyar untuk pembelian tablet, insentif guru, persiapan dan seleksi sekolah, dll. Dana hibah yang disediakan oleh THF akan digunakan untuk lisensi Sekolah Enuma. Sementara Lazismu akan menyiapkan seluruh kebutuhan dana pelaksanaan program EdutabMu tersebut mulai dari penyediaan tablet, insentif bagi guru dan pelaksana program serta biaya pelaksanaan lainnya seperti training dan monev.
Enuma akan memastikan Aplikasi Sekolah Enuma versi terbaru sudah terpasang di tablet dan tersedianya dukungan troubleshooting serta pembaharuan konten yang sesuai dengan konteks Pendidikan terkini.
“Dari hasil Monitoring dan Evaluasi (monev) pelaksanaan program EdutabMu pada 2021, jelas sekali bahwa program tersebut memberikan dampak positif bagi proses pembelajaran siswa, peningkatan kapasitas guru, bahkan jumlah siswa yang mendaftar di sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran mandiri berbasis Sekolah Enuma,” kata Kasiyarno, Penanggung Jawab Program Edutabmu yang juga Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.
Saat Program Edutabmu diluncurkan tahun lalu, Indonesia dan juga berbagai negara di belahan dunia baru lainnya saja berusaha keluar dari pandemi Covid-19. Siswa harus belajar secara luring di luar sekolah. Banyak materi pembelajaran tidak dapat mereka akses karena ketergantungan pada internet. Selain itu, kualitas materi pembelajaran dan sumber daya guru yang dimiliki sekolah sangat berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan kehadiran Program Edutabmu yang didukung oleh aplikasi Sekolah Enuma, diharapkan akselerasi pembelajaran dapat dilakukan dengan efektif dan efisien khususnya untuk mengantisipasi learning loss dan tentu saja meningkatkan pencapaian literasi dasar buat siswa sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Hilman Latief, Dewan Penasehat Lazismu mengucapkan selamat kepada semua yang telah terlibat sehingga kerja sama dapat terjalin. Hilman mendorong agar Lazismu bekerja keras dan berharap program ini dapat mendorong dan melatih untuk secara serius menangani program jangka menengah yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
“Mudah-mudahan ini menjadi langkah baik bagi kita dan Muhammadiyah untuk meningkatkan pendidikan anak-anak kita,” kata Hilman.