MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) menjadi salah satu usaha misi persyarikatan yang dijalankan melalui pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai wadah, usaha, ikhtiar mencapai tujuan Muhammadiyah tercapainya masyarakat Islam yang sebenarnya. Ini merupakan kontribusi Muhammadiyah dalam konteks mencerdaskan bangsa sejak sebelum Indonesia merdeka hingga kini mengisi kemerdekaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini dalam kegiatan Bridging Manajemen yang dilaksanakan Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Senin (14/3).
Berbicara di hadapan mahasiswa, Noordjannah meminta agar para mahasiswa dapat menjalankan kehidupan di kampus dan di lingkungan masyarakat dengan membawa paham Islam Berkemajuan yang merupakan pandangan Muhammadiyah karena UMY merupakan perguruan tinggi yang berada di lingkup Muhammadiyah. “Kehidupan mahasiswa semua di kampus harus berdasarkan Islam Berkemajuan ini, tidak terlepas dari bagaimana kita memandang nilai kemajuan, bagaimana memajukan kehidupan manusia kepada yang lebih baik,” tuturnya.
Untuk menjadi insan yang berguna dan terdidik, kata Noordjannah, harus dimulai dari diri sendiri. Oleh karena itu para mahasiswa harus mampu menumbuhkan karakter yang dimiliki mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Karakter tersebut adalah, Pertama, Beriman-Bertaqwa yang melahirkan kesalehan diri (habluminallah & habluminannas sama-sama baik). “Kalau kita berporos ke atas, habluminallah, maka implementasinya akan terefleksikan ke hablumminannas atau hubungan sesama manusia, memberi manfaat kepada sekitarnya,” kata Noordjannah.
Kedua, berakhlak mulia yang tercermin dalam perilaku sehari-hari. Dimana dengan karakter ini, Noordjannah menyebut bahwa mahasiswa memiliki pandangan tidak pro kekerasan, tidak pro kemunduran. Ketiga, Cerdas, berilmu, dan profesional sebagai cermin Ulul Albab. Keempat, Berperan aktif dalam kehidupan sosial: kemasyarakatan, keumatan, kebangsaan.