MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Keluarga Sakinah dibentuk berlandaskan pada tauhid, yaitu adanya kesadaran bahwa semua proses dan keadaan kehidupan kekeluargaan harus berpusat pada Allah Swt. Semua kepemilikan berasal dari Allah dan kembali kepada Allah. Oleh karena itu semua kegiatan harus dilakukan karena Allah Swt. Sebagaimana firman-Nya:
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah: 284).
Dalam buku Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah disebutkan bahwa Tauhid sebagai landasan pembentukan keluarga sakinah tercermin dalam tauhid rububiyyah, mulkiyyah, dan tauhid uluhiyyah yang merupakan esensi ajaran tauhid. Hal ini termaktub dalam QS. Al Fatihah sebagai berikut:
“Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai Hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami mengabdi dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.” (QS. Al Fatihah: 2-5).
Tauhid rububiyyah merupakan keyakinan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Tuhan Pencipta, Pemelihara, Pemberi hidup dan Pengendali semua makhluk dan semua urusan. Tauhid mulkiyyah merupakan keyakinan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Tuhan yang memiliki dan menguasai seluruh makhluk dan alam semesta. Kekuasaan Allah kepada manusia berdasarkan rahmah. Sebagai penguasa, Allah memberikan kebaikan yang nyata. Tauhid uluhiyyah merupakan keyakinan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Tuhan yang dijadikan Ilah yang harus dipatuhi, ditaati, diagungkan dan dimuliakan, menjadi sumber pengabdian dan menjadi tujuan dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu, sebagai implementasi konsep tauhid dalam keluarga adalah bahwa yang berhak mendapatkan pengabdian absolut hanyalah Allah. Suami-isteri saling mengingatkan dan menguatkan untuk senantiasa melakukan pengabdian kepada Allah.
Landasan tauhid Keluarga Sakinah diterapkan dalam proses pemilihan pasangan, dalam proses pencapaian kesejahteraan dan kebahagiaan, serta dalam proses pemecahan masalah yang dihadapi oleh suatu keluarga. Landasan tauhid dalam kehidupan keluarga menumbuhkan perasaan tenteram, mendorong motivasi keberhasilan, meluruskan arah dalam kebingungan, serta meredam frustasi dalam kehidupan. Landasan tauhid juga menghindarkan munculnya orientasi egoistis, materialistis, maupun mistis (syirik) dalam kehidupan keluarga.