MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kasus positif Covid-19 di Indonesia belum menujukan adanya penurunan bahkan terus mengalami peningkatan di beberapa wilayah. Hal itu ditenggarai akibat abainya masyarakat terutama anak muda yang cenderung mengabaikan protokol kesehatan sehingga membuat persebaran Covid-19 kian menyebar.
Menyikapi kondisi tersebut Dewan Pimpian Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Bidang Lingkungan Hidup mengajak kembali anak muda tidak abai dan kembali bangkit di tahun 2021 untuk melawan Covid-19.
“Saat ini kelompok anak muda usia 18-30 tahun lebih banyak tidak mematuhi protokol kesehatan dibanding usia tua. Memang usia muda angka kematiannya relatif kecil, inilah yang membuat anak muda kerap abai,” kata Ketua Bidang Lingkungan Hidup DPP IMM, Dian Iswanto seperti dikutip Muhammadiyah.or.id, pada (15/2).
Dian Iswanto menilai angka Covid-19 semakin bertambah karena mobilitas anak muda ikut mempercepat penyebarannya, berbeda dengan mereka usia tua dan rentan dengan mobilitasnya terbatas bahkan cenderung hati-hati.
Lebih jauh Dian menambahkan, kebijakan pemerintah berkaitan PSBB atau PPKM di Jawa-Bali dan progam #JatengDirumahSaja pada 6-7 Februari lalu sangat efektif memutus penularan Covid-19, kendati masih banyaknya cafe dan tempat warung kopi masih mencuri waktu tetap buka.
“Jadi, yang perlu ditegasi adalah mobilitas anak mudanya sehingga efektif memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Dian.
Meski begitu, menurutnya kebijakan pemerintah mengenai PPKM sebagai salah satu opsi guna memutus mata rantai penyebaran tetap perlu ditinjau ulang. Misalnya warung makan semula tutup jam 19.00 kemudian di revisi di beberapa kabupaten dan kota menjadi jam 21.00. Kondisi ini menjadi bukti bahwa pemerintah masih cenderung gagap dalam merumuskan kebijakan berkaitan dengan penanganan Covid-19.
“Berkaitan kebijakan pembatasan malam, pemerintah perlu juga memikirkan pedagang warung makan biasanya buka menjelang magrib. Padahal mereka menghidupi keluarga dan butuh pendapatan sehingga pembatasan penjualan tidak efeketif,” kata mantan Pengurus DPP IMM Jawa Tengah ini.
Selanjutnya kata Dian, pemerintah juga perlu aktif mengajak anak muda untuk terlibat pentingnya mengedukasi warga yang masih banyak tidak percaya dengan adanya Covid-19 terlebih dengan adanya suksesi progam vaksinasi sebagai salah satu langkah efektif memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
DPP IMM sejak April 2020 lewat Gugus Tunas IMM bekerjasama dengan MCCC PP Muhammadiyah sudah aktif mengedukasi, membagikan masker dan hand sanitizer serta membagikan sembako kepada warga terkena dampak Covid-19 di Jabodetabek.
Selain aktif dalam mengananan Covid-19 Bidang Lingkungan Hidup DPP IMM tengah advokasi DPD IMM di DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk diskusi dan menjalankan progam bersama Dinas Lingkungan Hidup provinsi.
“Masalah sampah rumah tangga di DKI Jakarta dan Bandung Jabar belum teratasi sepenuhnya, belum lagi saat ini adanya limbah masker sekali pakai juga menambah semakin banyak sampah rumah tangga. Untuk itu kader IMM perlu hadir menanggulangi permasalahan sampah,” pungkas Dian.