MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Untuk memberi dukungan layanan kedaruratan kesehatan bagi warga terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat yang dijalankan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), hari ini (29/01) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengirim tim medisnya.
Tim medis yang terdiri dari satu dokter dan dua apoteker tersebut akan bertugas di Sulawesi Barat dari tanggal 30 Januari hingga 6 Februari 2021. Mereka adalah dokter Ade Lesmana, Teguh Uji Sungkowo dan Nasrul Haq bin Husain. Tim ini juga dibekali dengan logistik medis berupa obat-obatan, alat kesehatan dan Alat Pelindung Diri (APD).
Bertempat di Kampus 1 UAD, tim medis tersebut dilepas keberangkatannya oleh para wakil rektor UAD yaitu Wakil Rektor Bidang SDM Norma Sari, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Gatot Sugiharto, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan dan Administrasi Umum Utik Bidayati.
Saat melepas tim medis tersebut, Norma Sari mewakili Rektor UAD menyampaikan agar semua anggota tim berhati-hati dalam bertugas. “Mengingat saat ini masih pandemi Covid-19 maka mohon untuk jaga dan patuhi protokol kesehatan. Semoga layanan kesehatan yang diberikan nantinya dirasakan langsung manfaatnya oleh warga terdampak,” katanya.
UAD selama ini menjadi salah satu kampus Muhammadiyah yang punya komitmen tinggi dalam penanggulangan bencana. Komitmen ini diwujudkan UAD dengan mendirikan Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB). Keberangkatan hingga kepulangan tim medis ini pun diatur oleh PSMPB yang saat ini di kepalai oleh Dholina Inang Pambudi, seorang dosen FKIP UAD.
Sementara itu tidak hanya dari UAD, Tim Kemanusiaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh). Ketua Tim FKIP Peduli Erwin Akib menyampaikan bahwa gerakan kemanusiaan ini berkolaborasi dengan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sulawesi Selatan.
“Target kita adalah Kecamatan Ulumanda di Kabupaten Majene. Masih banyak desa di sana yang masih sangat terisolasi. Insyaallah bantuan logistik itu akan sangat bermanfaat di daerah itu,” kata Erwin, Jumat (29/1), saat pelepasan.
Gerakan kemanusiaan FKIP Peduli Tahap II ini membawa bantuan sebanyak 200 zak beras yang berisi 5 kg/zak, puluhan kardus air mineral, dan 100 kg ikan kering. Ada pula logistik berupa tenda dan tikar.
“Kami juga membawa obat-obatan dan multivitamin. Karena kita masih dalam masa pandemi, kami juga menyediakan masker,” kata Erwin.
Tim FKIP Peduli ini membawa perangkat untuk kegiatan psikososial. “Kami menyiapkan buku dan Al-Quran. Sekitar 250 paket buku Iqra untuk anak-anak penyintas gempa bumi,” ujar Erwin.
Kegiatan yang dilakukan UAD dan Unismuh ini bagian kecil dari perhatian Muhammadiyah terhadap bencana yang terjadi di Indonesia. Banyak aksi kampus Muhammadiyah seperti penggalangan dana, pengiriman bantuan, dan perhatian dalam bentuk lainnya. Kampus Muhammadiyah peduli dan bekhidmat untuk masyarakat.
Sumber : MDMC Indonesia dan Suara Muhammadiyah