MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta agar Rumah Sakit Muhammadiyah tetap menghidupkan spirit Al-maun baik dalam pelayanan hingga ke sistem manajemen pengelolaan.
“RS Muhammadiyah harus terus menghidupkan dan menerjemahkan spirit al maun. Serta bagaimana mengimplementasikan Al Maun dalam pelayanan, manajemen, dan bahkan dalam hasil disertasi Ketua Umum Aisyiyah disebutkan bagaimana Al-maun dapat menjadi branding RS Muhammadiyah dan Aisyiyah,” tutur Haedar Nashir pada Selasa (29/12) dalam acara tasyakur Milad ke 34 RS Islam Jakarta Pondok Kopi.
Aplikasi dari spirit Al-Maun dijelaskan Haedar yakni dengan menampilkan sifat humanis, mulai dari perawat sampai pimpinan dalam melayani harus ramah.
“Dan keramahan itu harus datang dari hati, jangan terpaksa. Harus diaplikasikan dari hati,” jelas Haedar.
Berkaitan dengan sistem manajamen, Haedar berharap agar RS Muhammadiyah dan Aisyiyah terus melakukan transformatif yang membawa perubahan dan kemajuan.
“Kita (Muhammadiyah) harus dapat menghadirkan dan menjadi RS yang unggul dan berkemajuan, serta memberi dampak yang besar bagi umat dan bangsa,” tutur Haedar.
Sesuai dengan aplikasi MPKU dalam mewujudkan perilaku islami yakni kembali pada Al-Quran dan As-Sunnah, Haedar meminta harus mengikuti pandangan Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Baik dalam memahami aspek akidah, ibadah, akhlak, sampai muamalah, yang pemahamanannya bayani (teks), burhani (pendekatan akal, ilmu, konteks), dan irfani (rasa dan ikhsan).
Haedar menegaskan bahwa dalam mengikuti pandangan Al-quran dan As-sunnah jangan dikekang dalam pemikiran yang sempit. Begitu juga dalam amar makruf nahi mungkar.