MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berharap kehadiran Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu) bisa mereorientasi pemahaman terhadap realitas yang selama ini dipahami masyarakat umum dan dunia akademik.
Haedar menjelaskan misalnya kata maya yang selama ini dipahami oleh masyarakat sebagai sesuatu tidak nyata, sekarang bisa direorientasi sebagai realitas yang ada. Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa dunia maya maupun dunia digital di era revolusi industri 4.0 merupakan realitas baru, sehingga Universitas SiberMu ini sekaligus mengajak manusia berpikir secara ontologis terkait dengan konsep being/ada.
“Kalau kita berpikir ontologis di dalam filsafat misalkan, itu kan ada konsep being/ada. Ternyata perdebatannya sejak filsafat klasik Yunani sampai muta’akhir itu (tentang konsep ‘ada’) tidak pernah selesai,” ucapnya pada (6/10) di acara Launching Universitas SiberMu.
Merujuk Thales dan Anaximenes, Haedar menyebut bahwa di dunia ini itu memiliki asal atau prinsip dasar (arche) atas segala sesuatu. Misalnya Tahels menyebut suatu yang ada itu berasal dari air dan Anaximenes menyebut suatu yang ada itu berasal dari udara. Kemudian konsep ‘ada’ yang muta’akhir, sebagaimana disebutkan oleh Immanuel Kant dan G.W Friedrich Hegel yang menyebut sesuatu ‘ada’ tersebut bersifat gagasan, ide, dan pemikiran sebagai suprastruktur.
Kemudian di sisi lain Haedar menjelaskan, jika dirunut dari Maoisme maka kemudian lahirlah teori materialisme. Dari materialism kemudian melahirkan Marxisme, yang berteori bahwa suatu yang ‘ada’ disebut materi. Kemudian yang ‘ada’ tersebut sebagai infrastruktur dominan, dan itu adalah ekonomi yang mempengaruhi/mendominasi lainnya, termasuk agama, ilmu pengetahuan, dan politik.
“Maka muncul akhirnya ontologi yang berpikir integralis, bahwa antara materi dan rohani itu merupakan satu kesatuan. Kemudian lahirlah apa yang disebut dengan filsafat holistic atau holism,” imbuhnya.
Dalam konteks tersebut Muhammadiyah melalui Universitas SiberMu berkepentingan ingin menghadirkan realitas baru dunia maya sebagai suatu yang sama nyatanya. Maka pesan utama menghadirkan Universitas SiberMu adalah dengan mereorientasi sesuatu yang awalnya maya, menjadi realitas nyata.
“Poin pentingnya adalah kita kelola dengan baik, agar kita tidak terjebak pada alam pikiran yang suprastruktur, di mana dunia maya baru ini itu kemudian membuat kita terperangkap di dalamnya. Sebaliknya kita mengelola dunia revolusi industri 4.0 untuk kepentingan di masa depan kehidupan manusia,” ungkapnya.