MUHAMMADIYAH.OR.ID, TERNATE—Dunia yang bergerak begitu cepat dan tanpa batas, maka sudah selayaknya Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) yang berada di luar jawa, harus berlari mengejar dan sejajar, atau melampaui dengan PTMA yang berada di jawa.
Demikian disampaikan oleh Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Prof. Lincolin Arsyad pada, Senin (12/12) di acara Wisuda Angkatan ke XXV Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU).
Guru Besar Ekonomi ini mengatakan, setiap kali melakukan kunjungan ke UMMU dirinya selalu disuguhi kemajuan. Oleh karena itu, dirinya senantiasa berharap kemajuan tersebut akan terus terjadi, bahkan kalau bisa terjadi lebih cepat.
“Karena kita saat ini berpacu dengan waktu, bersaing dengan waktu, dan juga dengan perguruan-perguruan tinggi lain. Tentu saja bersaing dengan cara yang baik,” ucapnya.
Dalam mengejar peringkat dari PTMA yang berada di jawa, imbuhnya, bisa dilakukan salah satunya dengan memperbanyak dosen atau tenaga didik yang sudah doktor.
“Saya ingat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo itu ada 60 doktor, saya kita kalau ini lebih cepat lagi, doktornya kita produksi, kita hasilkan maka akan semakin cepat juga berkembangnya. Dan juga akan semakin banyak peminatnya,” ungkap Lin.
Dalam kacamatanya, jika jumlah dosen yang berkualitas terus bertambah, maka minat masyarakat akan belajar di PTMA akan lebih banyak. Tidak peduli itu di jawa maupun di luar jawa. Berbicara kualitas perguruan tinggi, kata Lin, adalah berbicara sumber daya manusia.
Tidak boleh merasa cukup dengan doktor, dirinya juga mendorong PTMA di luar jawa, khususnya UMMU untuk terus berusaha menambah civitas akademik nya yang memiliki jabatan akademik guru besar atau professor.
“Kami harapkan dari Majelis Diktilitbang, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara ini menjadi universitas Muhammadiyah terbaik di kawasan Timur. Ini harapan kami, jangan mundur,” harap Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah ini.
Prof. Lin menyarankan supaya segala yang diharapkan terwujud untuk senantiasa kompak dan tidak berpecah belah. Dalam pengalamannya dalam menata PTMA puluhan tahun, kompak merupakan kata kunci yang harus dipegang oleh setiap PTMA.
Sementara itu, kepada para wisudawan angkatan XXV UMMU, Prof Lin berharap supaya tidak lelah belajar dan jika bisa untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, keberadaan mereka juga harus berdampak pada kemajuan daerah di mana dia tinggal.