MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah Sofyan Anif memberikan sambutan dalam Sidang Tanwir Pra-Muktamar di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Jumat (18/11). Sebagai tuan rumah, Sofyan beserta panitia lainnya telah bekerja semaksimal mungkin demi kelancaran dan kenyamanan Sidang Tanwir yang menjadi bagian dari rangkaian Muktamar ke-48 ini.
“Kami manfaatkan semua ruang yang ada dan mungkin tampak agak sederhana tetapi tetap modern, tetap berbasis IT, sebagaimana menjadi harapan kita semua bahwa semua kegiatan yang kita tampilkan dalam Muktamar ini akan kita desain berbasis IT, maka tentu menjadi satu kebanggaan bagi kita semua,” ucap Sofyan.
Sofyan berharap perhelatan akbar Muhammadiyah ini berjalan dengan baik. Dirinya bersama jajaran panitia rangkaian Muktamar menyambut segenap pihak yang mau memeriahkan, baik dari kalangan peserta Muktamar maupun para penggembira. Ia juga mengimbau agar semua pihak yang datang ke Solo untuk tetap menjaga lingkungan agar tetap kondusif. Gelorkan semangat bermuhammadiyah dalam rangka untuk syiar dakwah Islam yang gembira dan menggembirakan.
“Ini menjadi satu keunggulan barangkali dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan yang sama yang dilakukan oleh organisasi lain. Sekali lagi kami mohon bantuan bapak-bapak semua pimpinan wilayah untuk menyampaikan kepada seluruh peserta, agar tetap menjaga lingkungan yang kondusif,” ucap Sofyan.
Tak lupa pula ia menuturkan permohonan maaf apabila ada beberapa kekurangan-kekurangan, baik dalam fasilitas yang disediakan maupun pelayanan yang diberikan. “kami sudah berupaya semaksimal mungkin tentunya namun mungkin ada beberapa kekurangan-kekurangan di sana kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucapnya.
Sofyan juga menyampaikan bahwa demokrasi ala Muhammadiyah itu dalam rangka berikhtiar memilih pimpinan yang amanah. Baik terpilih atau tidak, tetap bisa berkhidmat di Muhammadiyah.
Dalam menutup sambutannya, Sofyan mengutip puisi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti: “Datang di Muktamar Solo untuk jalin ukhuwah, menguatkan ghirah Muhammadiyah, melintasi zaman Muhammadiyah berkiprah, memperkuat amal usaha untuk memajukan bangsa.”