MUHAMMADIYAH.OR.ID, LAMONGAN – Dalam rangka Syiar Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melakukan kegiatan launching ripening pisang cavendish yang ditanam oleh Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Lamongan yang merupakan kelompok dampingan dari MPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan. Kegiatan launching ripening pisang cavendish ini dilaksanakan pada tanggal 12 November 2022 di Paciran Lamongan, bertempat di halaman Kios JATAM di mana ruang ripening ditempatkan.
Launching penggunaan mesin ripening pisang cavendish ini sebagai wujud perhatian dan keberpihakan MPM terhadap peningkatan kapasitas petani pisang Cavendish dan menegaskan komitmen terhadap jihad kedaulatan dan kemandirian pangan. Dengan sentuhan teknologi dalam pengelolaan hasil pertanian diharapkan produk pisang Cavendish memiliki daya saing di pasar.
Ripening pisang merupakan teknologi rekayasa pengaturan suhu dan penambahan gas etilen untuk menjadikan pisang matang sempurna dan kulitnya berwarna kuning merata.
Pengadaan mesing ripening pisang cavendish ini merupakan usaha kreatif dari Jamaah Tani Muhammadiyah untuk memberdayakan dan memberikan nilai ekonomi lebih dari hasil pertanian. Jumlah anggota JATAM Lamongan sebanyak 300 petani, tersebar di 14 kecamatan. Adapun petani pisang Cavendis ada 48 orang, tersebar di 6 kecamatan. Luas lahan kebun pisang ±10 hektar, dimana pada lahan seluas 1 hektar bisa ditanami ±2000 pohon pisang.
Tanaman pisang usia 9-10 bulan mulai panen buah dengan tingkat kematangan 70%.
Satu tandan menghasilkan 15-20 kg Grade A. Harga pisang mentah 15kg x Rp.4000 =Rp.60.000. Jika pisang dijual dengan kondisi sudah matang dengan cara di ripening harga jualnya naik dua kali lipat, sehingga hasilnya 15 kg x Rp.8000 =120.000.
Artinya, dengan sentuhan teknologi ripening bisa meningkatkan nilai ekonomi sebesar 100% dibanding nilai ekonomi jika pisang dijual dalam keadaan mentah.
Kegiatan ini sukses terselenggara atas kerjas ama yang baik antara Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah, Jamaah Tani Muhammadiyah Kabupaten Lamongan dan didukung juga oleh Go-Jek, Tokopedia atau GoTo serta Bank Mayapada.
Kontribusi Positif Meningkatkan Semangat Para Petani
Cak Muhsin, Ketua JATAM Lamongan menyampaikan dengan adanya mesin ripening pisang cavendish ini akan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan semangat para petani Muhammadiyah dalam budidaya pisang cavendish.
Cak Muhsin juga menyampaikan bahwa kegiatan ini selain sebagai syiar Muktamar Muhammadiyah ke 48, juga menjadi syiar dan informasi kepada khalayak bahwa pemberdayaan petani terutama pembudidaya pisang cavendish juga membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk pemberdayaan ekonomi petani pisang cavendish, terutama keberpihakan persyarikatan Muhammadiyah dalam hal ini amal usaha Muhammadiyah (AUM) di Kabupaten Lamongan khususnya dan di Jawa Timur (Jatim) pada umumnya, untuk bisa menjadi bagian dari pemberdayaan petani dengan membeli atau menjadi pelanggan hasil-hasil budidaya pisang cavendish JATAM Lamongan.
Produksi Cavendish sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan
Pada kesempatan tersebut juga, Ketua MPM PP Muhammadiyah M. Nurul Yamien, menyampaikan kegiatan ini sebagai upaya peningkatan kesejahteraan yang dimulai dengan menciptakan produk yang mempunyai nilai tambah. “Selama ini kita lebih menyukai produk impor yang kondisinya lebih menarik dengan warna yang lebih menarik pula, padahal di sisi lain kita mempunyai produk hasil pertanian sendiri lebih baik,” kata Yamien.
Lebih lanjut, Yamien mengatakan kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari jihad kedaulatan dan kemandirian pangan. Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah menguatkan terhadap akses pasar.
Bupati Lamongan menyampaikan bahwa Lamongan sebagai lumbung padi dan lumbung pangan nomor 3 nasional di Indonesia juga mempunyai komitmen untuk meningkatkan komoditas yang lain yaitu tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan.
Pisang cavendish menjadi komoditas unggulan kabupaten Lamongan yang akan terus didorong oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan komitmen kemandirian pangan dan menjadi pangan alternatif serta peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat di Kabupaten Lamongan.
“Dengan adanya mesin ripening untuk pisang Cavendish ini diharapkan akan memberikan nilai ekonomi tambah dan mempercantik komoditas pisang cavendish sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun pasar regional serta nasional. Ke depan, model-model sentuhan teknologi dalam pemberdayaan petani ini akan menjadi model bagi petani kabupaten Lamongan untuk mewujudkan Lamongan yang lebih baik,” jelasnya.
Pentingnya Meningkatkan Kreativitas
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Saad Ibrahim menyampaikan amanatnya tentang refleksi surat al-Waqiah yang artinya, sebuah upaya kreatif untuk mewujudkan bagian surga yang ada di bumi. “Semoga hal ini bagian yang menginspirasi yang dilakukan oleh jamaah tani Muhammadiyah di Lamongan untuk mewujudkan kondisi bumi yang lebih baik bagaikan surga yang dipenuhi dengan buah-buahan yang baik, salah satunya buah pisang,” tutur Saad.
Saad juga berpesan agar memperhatikan aspek hitung-hitungan ekonomis. “Jika teknologi yang lama ternyata lebih efisien dari segi ekonomis, maka belum diperlukan teknologi yang baru sehingga teknologi yang baru harus dipastikan mempunyai nilai efisiensi dan nilai ekonomi lebih bai,” terangnya.
Saad juga mengajak warga masyarakat untuk kembali bangga dengan produk yang bisa dihasilkan oleh petani sendiri dan oleh bangsa sendiri.
Prosesi launching mesin ripening dilakukan secara bersama oleh Ketua PWM Jawa Timur, Ketua MPM PP Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Lamongan, Anggota DPR RI Prof. Dr Zainuddin Maliki, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan yang secara bersama-sama membuka dan mengeluarkan atau memanen pisang yang telah diperam di dalam mesing ripening.