Sunday, February 5, 2023
Kantor
Jl. Cik Ditiro No.23 Yogyakarta
Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Pimpinan Pusat
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam
      • Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah
      • Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • English Version
  • Home
  • Organisasi
    • Pimpinan Pusat
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam
      • Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah
      • Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
        • Khittah Palembang 1956-1959
        • Khittah Ponorogo 1969
        • Khittah Ujung Pandang 1971
        • Khittah Surabaya 1978
        • Khittah Denpasar 2002
      • Langkah Muhammadiyah
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940
        • Langkah Muhammadiyah tahun 1947
        • Langkah Muhammadiyah 1950
        • Langkah Muhammadiyah 1959-1962
        • Langkah Muhammadiyah 2000
    • Dokumen
      • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • English Version
No Result
View All Result
Muhammadiyah
No Result
View All Result
Home Artikel

Sejarah Berdirinya Nasyiatul Aisyiyah

by afandi
2 months ago
in Artikel, Cakrawala, Organisasi
Sejarah Berdirinya Nasyiatul Aisyiyah

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Nasyiatul Aisyiyah memiliki rekam jejak panjang sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di kalangan perempuan muda. Berbagai kontribusi di isu inklusi sosial dan gender, kesehatan reproduksi, pencegahan stunting dan pemberdayaan ekonomi telah dilakukan Nasyiatul Aisyiyah. Seperti apa sejarah Nasyiatul Aisyiyah?

Bermula dari Siswa Praja Gagasan Pak Sumo

Setelah Kiai Ahmad Dahlan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah dan lembaga pendidikan di dalamnya, minat masyarakat untuk bersekolah di sekolah-sekolah Muhammadiyah terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sebagai seorang yang mengabdikan diri di Muhammadiyah, Pak Sumo mendirikan SP dengan tujuan untuk mencetak dan membibit kader-kader penerus perjuangan Persyarikatan.

MateriTerkait

Kisah Soekarno Walk Out di Rapat Muhammadiyah Karena Tabir, Niat Utama Menjaga Islam Berkemajuan ala Muhammadiyah

Siapa Samaun Bakri Wartawan Muhammadiyah yang Gugur Dalam Kecelakaan Pesawat?

Alasan Muhammadiyah Usulkan Pemilu Legislatif Kembali ke Sistem Proporsional Tertutup

Pak Sumo yakin bahwa perjuangan Muhammadiyah akan menjadi maju dengan adanya peningkatan mutu ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada para murid, baik dalam bidang spiritual, intelektual, maupun jasmani.

Melihat banyaknya murid yang ada di sekolah Muhammadiyah, terbersitlah ide dari seorang Soemodirdjo (Pak Sumo), yaitu seorang kepala sekolah Standaard School Muhammadiyah Suronatan untuk membentuk semacam ekstrakulikuler.

Maka pada tahun 1919, Pak Sumo atas bantuan dari murid Kiai Ahmad Dahlan yaitu Raden Hadjid mendirikan perkumpulan Siswa Praja (SP) Suronatan. Tujuan SP sendiri adalah menanamkan rasa persatuan, memperbaiki akhlak, dan memperdalam agama.

Kegiatan SP antara lain seperti kursus agama, latihan berderma, latihan berkumpul (rapat), berpidato, menerbitkan majalah, dan lain-lain.

Siswa Praja Mulai Dipisah Berdasarkan Jenis Kelamin

Dibantu Raden Hadjid, gagasan SP Pak Sumo mulai disebar di sekolah-sekolah Muhammadiyah sehingga kegiatan SP tidak hanya ada di sekolah Muhammadiyah Suronatan, tetapi juga di sekolah Muhammadiyah yang ada di ranting seperti Karangkajen, Bausasran, dan Kotagede. Seminggu sekali anggota SP Pusat memberi tuntunan ke SP ranting-ranting.

Karena semakin ramai peminat, dalam perkembangannya kegiatan dan keanggotaan SP setelah lima bulan berjalan mulai dipisah berdasarkan jenis kelamin. Maka lahirlah Siswa Praja Prija (SPP) dan Siswa Praja Wanita (SPW) demikian catat Tante We dalam Riwajat N.A (1940).

Kegiatan SP Wanita dipusatkan di rumah Haji Irsyad (sekarang Musala ‘Aisyiyah Kauman). Kegiatan SP Wanita adalah pengajian, berpidato, jama’ah subuh, membunyikan kentongan untuk membangunkan umat Islam Kauman agar menjalankan kewajibannya yaitu salat subuh, mengadakan peringatan hari-hari besar Islam, dan kegiatan keputrian.

Kegiatan SPW Mulai Tersegmentasi

Dalam perkembangannya SP cukup pesat. Apalagi setelah SPW dalam kegiatannya banyak menggandeng organisasi sayap perempuan Persyarikatan yang didirikan oleh Kiai Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah, yakni organisasi ‘Aisyiyah. SPW bahkan dimasukkan sebagai sub-struktur Madjelis Aisjijah yang tak lama kemudian berubah nama menjadi Nasjiatoel Aisjijah (Nasjiah). Kegiatan-kegiatan yang dilakukannya pun mulai tersegmentasi dan terklasifikasi dengan baik.

Kegiatan-kegiatannya antara lain Thalabus Sa’adah (bermain-main) untuk anak-anak di atas umur 15 tahun, Tajmilul Akhlak (memperindah akhlak) untuk anak-anak berumur 10-15 tahun, Dirasatul Bannat (pendidikan anak) yaitu pengajian sesudah magrib bagi anak-anak kecil, Jam’iatul Athfal (perkumpulan anak-anak) selama seminggu dua kali untuk anak berumur 7-10 tahun, dan tamasya ke luar kota setiap satu bulan sekali.

Melakukan Emansipasi Perempuan di Tengah Masyarakat Patriarkis

Kegiatan SPW dianggap cukup berani, sebab apa yang dilakukan para perempuan untuk terjun berkhidmah di masyarakat saat itu dianggap tabu oleh jamaknya pemahaman awam. Lingkup kegiatan perempuan dianggap hanya boleh berkisar di antara kegiatan domestik yang diistilahkan sebagai “sumur, dapur, dan kasur”.

Namun dengan munculnya SPW, kultur patriarki dan feodal mulai dipertanyakan. Sebab kehadiran SPW sangat dirasakan manfaatnya, SPW membekali wanita dan putri-putri Muhammadiyah dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan.

Terintegrasi dengan ‘Aisyiyah

Pada tahun 1923, SPW mulai diintegrasikan menjadi urusan ‘Aisyiyah. Sehingga pada perkembangan selanjutnya, SPW telah mampu mendirikan taman kanak-kanak Bustanul Athfal pada 1924.

SPW juga menerbitkan buku nyanyian berbahasa Jawa dengan nama Pujian Siswa Praja. Pada tahun 1926, kegiatan SP Wanita sudah menjangkau cabang-cabang di luar Yogyakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Demikian dikisahkan Siti Badilah Zuber dalam Tarich Moehammadijah dan ‘Aisjijah (Soeara Aisjijah, 1940). 

Perluasan cabang SPW semakin nyata setelah Konggres Muhammadiyah ke-18 tahun 1929, memutuskan bahwa semua cabang Muhammadiyah diharuskan mendirikan SP Wanita dengan sebutan ‘Aisyiyah Urusan Siswa Praja.

Pergantian Nama SPW Menjadi Nasyiatul Aisyiyah

Pada tahun 1931, Konggres Muhammadiyah ke-20 di Yogyakarta meminta semua nama gerakan dalam Muhammadiyah harus memakai bahasa Arab atau bahasa Indonesia. Pasalnya pertumbuhan cabang-cabang Muhammadiyah di luar Jawa sudah begitu banyak.

Saat itu, tercatat ada lebih dari 400 cabang Muhammadiyah di luar Pulau Jawa. Dengan adanya keputusan itu, maka nama Siswa Praja Wanita diganti menjadi Nasyi’atul Aisyiyah (NA) yang masih di bawah koordinasi Aisyiyah.

Tahun 1935, NA melaksanakan kegiatan yang semakin agresif. Mereka mengadakan salat Jumat bersama-sama, mengadakan tablig ke berbagai daerah, dan kursus administrasi. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan aktivitas yang tidak wajar dilaksanakan oleh para wanita di masa itu.

Ditetapkan Sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah

Melalui keputusan Congres Muhammadiyah-Aisyiyah ke-20 tertanggal 16 Mei tahun 1931, Nasyiatul Aisyiyah resmi menjadi salah satu departemen dalam organisasi Aisyiyah (disebut Bahagian Aisjijah Oeroesan Nasjiah).  Nasyiatul Aisyiyah pun ditetapkan lahir pada tanggal tersebut di Kota Yogyakarta, 16 Mei 1931 Masehi atau bertepatan dengan 28 Zulhijah 1345 Hijriyah.

Pada perkembangannya, logo dan lagu mars NA diputuskan menyusul. Tepatnya pada Konggres Muhammadiyah ke-26 tahun 1938 di Yogyakarta dengan diputuskannya Simbol Padi sebagai simbol NA, yang sekaligus juga menetapkan nyanyian Simbol Padi sebagai Mars NA.

Perkembangan NA semakin pesat pada tahun 1939 dengan diselenggarakannya Taman ‘Aisyiyah yang mengakomodasikan potensi, minat, dan bakat putri-putri NA untuk dikembangkan. Selain itu, Taman ‘Aisyiyah juga menghimpun lagu-lagu yang digubah para komponis Muhammadiyah dan dibukukan dengan diberi nama Kumandang Nasyi’ah.

Penulis: Afandi

Editor: Fauzan AS

Hits: 748

Tags: headlineNasyiatul AisyiyahPerempuan mudaSejarah
ShareTweetShare

Baca Juga

Risalah Islam Berkemajuan dan Risalah Perempuan Berkemajuan Harus Menjadi Acuan Gerak Persyarikatan

Risalah Islam Berkemajuan dan Risalah Perempuan Berkemajuan Harus Menjadi Acuan Gerak Persyarikatan

February 5, 2023
Muhammadiyah Bangun Rumah Sakit Baru di Pontianak

Muhammadiyah Bangun Rumah Sakit Baru di Pontianak

February 5, 2023
Lepas 27 Calon Ulama Muda ke Libya, Ustaz Adi Hidayat Berpesan Jaga Nama Baik Persyarikatan

Lepas 27 Calon Ulama Muda ke Libya, Ustaz Adi Hidayat Berpesan Jaga Nama Baik Persyarikatan

February 3, 2023
Tidak Hanya Tausiyah, Adi Hidayat Datang ke UMRI juga Bekerja Sama Melahirkan Penghafal Al Qur’an

Tidak Hanya Tausiyah, Adi Hidayat Datang ke UMRI juga Bekerja Sama Melahirkan Penghafal Al Qur’an

February 3, 2023
Leave Comment

Rekomendasi

USM dan Uhamka Gagas Kolaborasi Program Pengabdian Masyarakat

Ketentuan Menyusui Bayi dalam QS. Al Baqarah ayat 233

January 31, 2023
Kisah Soekarno Walk Out di Rapat Muhammadiyah Karena Tabir, Niat Utama Menjaga Islam Berkemajuan ala Muhammadiyah

Kisah Soekarno Walk Out di Rapat Muhammadiyah Karena Tabir, Niat Utama Menjaga Islam Berkemajuan ala Muhammadiyah

January 30, 2023
Lima Amalan yang tidak boleh Ditunda-tunda, Apa Saja?

Lima Amalan yang tidak boleh Ditunda-tunda, Apa Saja?

January 30, 2023
Siapa Samaun Bakri Wartawan Muhammadiyah yang Gugur Dalam Kecelakaan Pesawat?

Siapa Samaun Bakri Wartawan Muhammadiyah yang Gugur Dalam Kecelakaan Pesawat?

January 25, 2023

Berita Terpopuler

Lepas 27 Calon Ulama Muda ke Libya, Ustaz Adi Hidayat Berpesan Jaga Nama Baik Persyarikatan

February 3, 2023

Muhammadiyah Lepas Keberangkatan 27 Kader Ulama Muda ke Libya

February 3, 2023

Melalui Bankziska Lazismu Berharap Bisa Menjaga Masyarakat Miskin Dari Jeratan Rentenir

February 3, 2023

Muhammadiyah Perlu Memiliki Dana Abadi untuk Menjaga Keberlanjutan Dakwahnya

January 30, 2023

Hadapi Tantangan Zaman, Kepala Sekolah di Lingkungan Muhammadiyah Perlu Multitasking

January 31, 2023

Bersama Usahawan Muda Muhammadiyah, Sandiaga Uno Berharap bisa Merealisasikan Target 4,4 Juta Lapangan Kerja

February 4, 2023
Muhammadiyah

Follow Us

  • Redaksi
  • Tautan
  • Kontak Kami

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Pimpinan Pusat
    • Profil
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
      • Majelis dan Lembaga
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ciri Gerakan
      • Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam
      • Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah
      • Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Dokumen
      • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Berita Resmi
      • Tanfidz
      • Laporan
      • Maklumat
      • Surat Edaran
      • Pers Release
    • Badan Khusus
      • Pusat Syiar Digital Muhammadiyah
      • Muhammadiyah Aid
      • Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC)
    • Daftar Anggota
    • Lagu Sang Surya
  • Cakrawala
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • English Version

© 2022 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.