MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN – Muhammadiyah harus sigap menyikapi perubahan kecenderungan masyarakat dunia kekinian, misalnya dalam urusan kesehatan bukan hanya obat-obatan dan hal-hal yang mainstream kesehatan saja, tapi juga ada yang disebut sebagai medical tourism.
Terkait itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mencontohkan bahwa rumah sakit atau pelayanan kesehatan diintegrasikan dengan paket wisata seperti yang dilakukan di Pulau Pinang, Malaysia. Tidak hanya itu, rumah sakit di sana juga menyiapkan jaringannya sampai di Indonesia.
Saat ini, imbuh Mu’ti, dengan adanya BPJS dan anjuran rujukan ke rumah sakit pusat, di antara usaha yang baru dikembangkan oleh rumah-rumah sakit saat ini adalah usaha penginapan bagi keluarga pasien. Sayangnya peluang tersebut menurut Abdul Mu’ti masih belum ditangkap oleh rumah-rumah sakit Muhammadiyah.
“Hal itu belum ditangkap oleh Muhammadiyah. Selama ini kan kos-kosan itu baru untuk mahasiswa, tetapi kos-kosan untuk keluarga pasien yang menunggu keluarganya berobat ternyata itu belum banyak kita tangkap.” Ungkap Mu’ti pada (14/2) di acara Tabligh Akbar spesial Milad 1 Abad RS PKU Muhammadiyah Jogja.
Oleh karena itu Mu’ti mendorong perlunya untuk rumah-rumah sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah melakukan pengembangan usaha juga perlu medical tourism. Lebih-lebih rumah sakit Muhammadiyah yang ada di Yogyakarta, menurutnya sangat bisa dikembangkan dengan melakukan integrasi dengan wisata sejarah Muhammadiyah.
Melihat jauh ke depan, Mu’ti mengatakan bahwa kebutuhan akan kesehatan akan terus meningkat. Menurutnya, masyarakat modern akan memiliki berbagai macam penyakit yang bisa jadi itu tidak ada sebelumnya, atau mutasi dari yang sudah ada sebelumnya. Aneka ragam penyakit tersebut salah satunya disebabkan karena kerusakan alam dan gaya hidup.
“Sehingga Muhammadiyah pada Muktamar di Surakarta itu tidak hanya membangun rumah sakit, mengobati mereka yang datang sebagai pasien, tetapi juga membangun masyarakat yang sehat – healthy lifestyle – itu bagian dari apa yang dibangun oleh Muhammadiyah.” Ungkapnya.
Salah satu aktualisasi dari materi muktamar tersebut menurut Mu’ti bisa dilakukan melalui dakwah yang kontennya tentang bagaimana mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat dan gaya hidup yang sehat.
Hits: 966