MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANJARNEGARA—Tidak pernah merasa puas dan merasa kurang berbuat untuk kesejahteraan masyarakat secara luas, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah bersama dengan PT Rumah Mocaf Indonesia Launching Desa Agroeduwisata Singkong/Mocaf di Banjarnegara.
Langkah strategis yang dilakukan oleh Muhammadiyah dan PT Rumah Mocaf Indonesia di tengah masa sulit akibat pandemi covid-19 ini diapresiasi oleh Plt. Bupati Banjarnegara Syamsudin. Dirinya selalu percaya kepada usaha konkrit yang dilakukan oleh Muhammadiyah dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan yang mendera masyarakat.
“Mohon masyarakat berkenan sesuai dengan peran Muhammadiyah yang sudah Satu Abad, dan selalu berdiri di paling depan yang bergerak secara langsung di bidang pemberdayaan umat, yang dari semangat Al Maun,” ungkapnya pada (7/9) dalam acara Launching Desa Agroeduwisata di Kelurahan Argasoka, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Syamsudin berharap program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan ini bisa berkesinambungan dan berjalan di lokasi-lokasi lain yang membutuhkan sentuhan untuk perubahan. Menurutnya, metode pemberdayaan yang dilakukan oleh Muhammadiyah menarik tidak seperti NGO lain.
Ia mengungkapkan bahwa, sepanjang pengetahuannya tentang metode atau pola pemberdayaan yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah berkelanjutan, di mana bukan hanya datang, memberi bantuan, dan kemudian pergi. Melainkan masyarakat ditemani, serta menjadi masyarakat sebagai subyek bukan obyek perubahan.
“Berharap kegiatan pemberdayaan yang berkesinambungan. Sebab metode yang digunakan oleh Rumah Mocaf dan MPM menarik. Saya mohon bisa total dilakukan sehingga bisa sebagai modeling pemberdayaan petani singkong untuk daerah lain,” imbuhnya.
Sementara itu Founder PT Rumah Mocaf Indonesia sekaligus Anggota MPM PP Muhammadiyah, Riza Azyumarridha Azra menuturkan, bahwa PT Rumah Mocaf akan dijadikan roll model pemberdayaan petani singkong. Pasalnya, pada beberapa waktu terakhir banyak mendapat kunjungan baik dari internal, eksternal Muhammadiyah, maupun pemerintahan.
“Di agroeduwisata sedang kita rancang untuk wisata edukasi, bukan hanya bagi orang dewasa tapi juga anak. Karena di dalamnya nanti juga akan ada model pertanian terpadu, anak-anak bisa belajar bertani dan berternak secara bersama-sama,” ungkap Riza.
Riza juga menekankan, yang menjadi keunggulan PT Rumah Mocaf adalah model demokratisasi ekonomi. Di mana dalam urusan penetapan harga singkong sampai harga jual mocaf, disepakati oleh PT Rumah Mocaf, dan petani singkong. Sehingga, orientasi bisnis yang dibangun tidak ada dominasi tunggal.
Selain itu, selama masa pandemi, PT Rumah Mocaf bergandeng tangan dengan Pemuda Muhammadiyah Banjarnegara bersama-sama membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang lesu penjualannya akibat pandemi Covid-19. Riza berharap, keberadaan mereka bisa dirasakan semakin luas oleh masyarakat yang tidak terbatas.
Terselenggaranya program Desa Agroeduwisata Singkong/Mocaf ini selain kerjasama antara, MPM PP Muhammadiyah, PT Rumah Mocaf, juga dengan LazisMu Banjarnegara, Pemuda Muhammadiyah Banjarnegara, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara.
Hits: 18