MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Perlu diketahui, ‘Aisyiyah bahkan sejak sebelum berdiri sudah menegaskan diri sebagai gerakan keilmuan – literasi. Marwah gerakan tersebut dirawat sampai sekarang, terbukti dengan gerakan keilmuan – literasi selalu menjadi prioritas dalam setiap periode.
Machsunah Syakir Ketua Lembaga Kebudayaan (LK) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah menjelaskan bahwa, prioritas tersebut kemudian oleh Majelis dan Lembaga dijabarkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi majelis dan lembaga. LK PP ‘Aisyiyah menjabarkan menjadi gerakan cinta ilmu yang diikuti dengan gerakan membaca, menulis, dan taman pustaka.
Gerakan keilmuan – literasi yang dimiliki oleh ‘Aisyiyah tumbuh dan eksis lebih dari satu abad, memadat dalam karya Majalah Suara ‘Aisyiyah yang terbit sejak tahun 1926. Meski sempat pasang surut, namun Majalah Suara ‘Aisyiyah masih bisa bertahan sebagai wujud komitmen ‘Aisyiyah dalam gerakan keilmuan – literasi.
“Satu-satunya majalah perempuan yang sejak awal tetap hidup itu adalah Majalah Suara ‘Aisyiyah, itu sebagai wujud bagaimana literasi dipelihara dan dilakukan,” tutur Dia dikutip muhammadiyah.or.id pada (4/12) di acara Dialog Literasi; ‘Aisyiyah, Literasi, dan Aksi.
Komitmen lain yang dimiliki oleh ‘Aisyiyah tentang keilmuan – literasi ini di antaranya adalah pengenalan literasi kepada anak sejak usia dini. Komitmen ini dilakukan oleh ‘Aisyiyah melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Gerakan keilmuan – literasi yang dilakukan oleh LK PP ‘Aisyiyah pada anak-anak ialah melalui penguatan mental dengan dongeng atau cerita anak.
Cerita anak disebut Machsunah merupakan media yang sangat tepat untuk melakukan transformasi nilai-nilai kepada anak-anak dan menjadi dasar pembentukan karakter seorang anak. Karakter inilah yang nantinya diharapkan menjadi landasan akhlaknya ketika anak dewasa.
Cerita anak yang mengandung unsur fun dan easy menurut Machsunah akan menjadi pintu masuk yang tidak berkesan menggurui namun memiliki daya tanam yang luar biasa untuk pembentukan karakter dan akhlak seorang anak manusia.
Cerita anak yang dibuat oleh LK PP ‘Aisyiyah ini diharapkan akan menjadi bahan literasi bagi guru-guru, termasuk keluarga. Machsunah menekankan, bahwa keluarga juga bagian dari madrasah tempat belajar ideal bagi anak-anak, sehingga keluarga tidak boleh dipinggirkan perannya dalam gerakan keilmuan – literasi ini.
Hits: 3