MUHAMMADIYAH.OR.ID, ISLAMABAD– Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melantik Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Pakistan masa bakti 2022-2024. Pelantikan tersebut dilakukan secara daring oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto pada, Sabtu (12/11).
Pada kegiatan ini juga dilaksanakan pelantikan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Pakistan. Dimulai dengan pembacaan SK oleh Sekretaris PP Aisyiyah Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si dan prosesi pelantikan oleh Ketua Umum PP Aisyiyah secara daring oleh Siti Noor Djannah Djohantini.
Pada prosesi pelantikan Agung menyampaikan agar para Pimpinan yang dilantik menguatkan niat dan keyakinan untuk menjadi anggota Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Pakistan.
Ketua PCIM Pakistan terpilih, Hafidz Adhi Karana mengucapkan terima kasih dan memohon do’a kepada seluruh hadirin yang telah hadir dan banyak membantu terlaksananya pelantikan yang berlangsung secara hybrid, bersama PP Muhammadiyah & Aisyiyah serta warga PCIM – PCIA Pakistan melalui platform zoom meeting dan di Aula Budaya KBRI Islamabad.
Pada kesempatan ini ia juga menyampaikan bahwa di periode kali ini kami mengusung slogan “PCIM Reformis, Mandiri dalam Organisasi”. Ia juga mengutip dua surat dalam al-Qur’an. Pertama, teologi surat al-Ma’un sebagai landasan semangat gerakan dalam membantu kelompok dhuafa’-mustadh’afin.
Mendalami makna dan semangat surat al-Ma’un, Pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan menjadikan Islam sebagai agama yang solutif terhadap tantangan. Menurutnya, gerakan pembaruan yang dilakukan Kiai Dahlan melalui Muhammadiyah juga sebagai obat bagi penyakit sosial yang dihadapi oleh umat.
“Sesuai keinginan pendiri Muhammadiyah, K.H Ahmad Dahlan untuk dapat menjadi obat sosial bagi masyarakat dan sebagai metode dakwah kongkrit Muhammadiyah.” Ucapnya.
Semangat kedua yang harus didalami oleh warga persyarikatan di Pakistan berbasis pada teologi al-Ashr. Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan sosial, sehingga agar dakwah dapat berjalan lancar perlu adanya amal usaha yang menopang dakwah Muhammadiyah. Maka dari itu pada periode kali ini PCIM membentuk badan semi otonom, muhammadiyah memiliki amal-usaha, yakni amal berupa ajrah dan usaha berupa ujrah.
Ia juga menambahkan terkait fokus PCIM yang dirangkum dalam target besar Muhammadiyah Pakistan yaitu, mandiri dalam kaderisasi, mandiri dalam finansial dan mandiri dalam pemikiran. Sehingga menjadikan Muhammadiyah progresif, Muhammadiyah berkemajuan.
Di samping itu ketua PCIA Pakistan terpilih, Arfilia Rakhmawati menambahkan bahwa Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah Pakistan merupakan perpanjangan tangan dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam menyebarkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar demi mewujudkan cita-cita Internasionalisasi dakwah ‘Aisyiyah di bumi Ali Jinnah.
Selain peran internasionalisasi, kehadiran PCIA Pakistan juga sebagai wadah perkaderan dan menjaga kader ‘Aisyiyah yang berdiaspora di Pakistan khususnya. Arfilia Rakhmawati menambahkan, bahwa kader ‘Aisyiyah Pakistan harus berpikiran maju dan adaptif terhadap perkembangan zaman namun tidak meninggalkan landasan Al-Qur’an dan Sunnah.
“Dengan mencetak kader-kader ‘Aisyiyah terbaik yang berfikiran maju, mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan jati dirinya sebagai muslimah yang berpedoman pada Al-Qur’an dan As-sunah,”