MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Atap SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Kabupaten Gunungkidul pada, Selasa (8/11) runtuh. Kejadian tersebut berlangsung di tengah proses belajar – mengajar, dan menyebabkan beberapa luka dan satu siswa setelah dilarikan ke rumah sakit, kemudian meninggal dunia.
Gerak cepat menangani kejadian itu, Wakil Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah, Kasiyarno langsung ke lokasi untuk memastikan keadaan. Kedatangannya disambut oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul, Tamsir, beserta jajaran pimpinan ke bawahnya.
Atas kejadian tersebut, Kasiyarno menyatakan supaya segera melakukan koordinasi dengan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu), mulai dari pimpinan pusat sampai daerah.
Koordinasi tersebut dimaksudkan untuk saling berbagi peran dalam kejadian runtuhnya atas SD Muhammadiyah Bogor, Playen Kabupaten Gunungkidul. Kasiyarno menambahkan, bahwa kerjasama lintas majelis, lembaga dan berbagai level pimpinan ini untuk memberikan respon cepat penanggulangan.
“Kami membagi tugas penanganan yaitu Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dan Lazismu PP Muhammadiyah fokus pada renovasi fisik dan edukasi sarana prasarana. MDMC PP melakukan trauma healing kepada para siswa, guru, dan karyawan. Serta Lembaga Bantuan Hukum PDM melakukan advokasi dan koordinasi dengan pihak kepolisian,” ucapnya.
Selain itu, diwakili oleh Anggota Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Abdullah Mukti juga melakukan silaturahim ke seorang murid yang meninggal dunia inisial FA yang sempat dilarikan ke RSUD Wonosari untuk menjalani perawatan. Dia menjelaskan, Setelah menjalani perawatan intensif, nyawa FA tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Rabu pukul 21.00 WIB.
Atas musibah tersebut, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam. Musibah ini, kata Mukti, harus menjadi pelajaran bersama bahwa kelayakan konstruksi bangunan harus diperhatikan demi keselamatan.
“Ke depan, kita berharap tidak ada lagi cerita duka seperti ini. Kita dari Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah akan memastikan seluruh gedung, sarana-prasarana kita itu safety, aman dari segala gangguan, dari segala bencana,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris LPB PP Muhammadiyah, Arif Nur Cholis mendorong adanya kolaborasi antara LPB dengan Majelis Dikdasmen terkait dengan penanggulangan atau respon bencana bisa diterapkan di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Kedepan butuh Dikdasmen Emergency Response and Recovery di masa mendatang. Bisa kerja bareng dengan MDMC untuk keselamatan peserta didik,” ucap Arif terpisah.