MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Maarif Institute menggelar silaturahmi jejaring media Muhammadiyah “Merawat Pemikiran Ahmad Syafii Maarif” pada Jumat (23/9) malam. Adanya kegiatan ini bertujuan agar Maarif Institute bisa terus berjejaring terlebih pasca Buya Syafii Maarif wafat.
Abdul Rohim Ghazali, Direktur Maarif Institute menyampaikan Maarif Institute ini lembaga yang ditinggalkan oleh Buya Syafii dan konsennya ada pada tiga pilar Buya yaitu keislaman, kemanusiaan, dan kebangsaan. Tiga pilar itu berada dalam satu kesatuan yang dalam perspektif Muhammadiyah itu bagian dari pengejawantahan Islam Wasathiyah.
“Dalam pengembangan Islam Wasathiyah ini dibutuhkan satu gerakan bersama dan gerakan Muhammadiyah ini membutuhkan satu jaringan tertentu supaya Muhammadiyah tetap eksis tidak sekedar nama dan fisiknya tapi juga gagasan-gagasannya. Untuk mengembangkan gagasan ini harus saling terhubung antar berbagai gerakan yang ada dan alhamdulillah di Muhammadiyah ini sudah banyak muncul media-media baru,” jelas Rohim.
“Yang sudah ada ini bagaimana untuk saling menopang satu sama lain, bisa berkolaborasi dengan teman-teman yang lain untuk ikut terangkat. Maarif Institute juga butuh bekerja sama dengan teman-teman ada di media yang satu haluan. Terima kasih sejauh ini apa yang kita lakukan sudah sering terbantu dengan sangat baik oleh kawan-kawan semua,” sambungnya.
Rohim melanjutkan ada banyak program yang dijalankan oleh Maarif Institute . “Maka kami ingin dengan silaturahmi ini ada menjaga saling keterhubungan sehingga gerakan kita ini bisa menopang satu sama lain,” harapnya.
Sementara itu, Muhammad Shofan, Direktur Program Maarif Institute menyampaikan bahwa media Muhammadiyah punya tanggung jawab moral untuk merawat pemikiran Buya, mewarisi yang kaitannya dengan isu-isu besar seperti Keislaman, Kebangsaan, dan Kemanusiaan.
Selain itu kegiatan semacam ini diharapkannya tidak hanya berhenti pada pertemuan kali ini namun akan terus berlanjut dan berjejaring untuk menyebarkan legacy dan pemikiran Buya Syafii.