MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Bulan Dzulhijjah selalu identik dengan ibadah haji dan umrah, Iduladha, dan puasa Arafah. Sayangnya, amalan memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil di bulan Dzulhijjah kurang begitu populer di kalangan umat Islam khususnya warga Muhammadiyah. Padahal menurut Ruslan Fariadi, amalan ini memliki landasan yang kuat di dalam QS. Al-Hajj ayat 28.
Ruslan menerangkan bahwa “al-ayyam al-ma’lumat” dalam QS. Al-Hajj ayat 28 adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal tersebut sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, “al-ayyam al-ma’lumat adalah hari-hari yang sepuluh”. Karenanya, kata Ruslan, para ulama menganjurkan agar umat Islam memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut.
“Kalau mengacu pada hadis yang diriwayatkan Ahmad, takbir itu sudah mulai disyariatkan ketika begitu hari pertama bulan Dzulhijjah. Ayatnya jelas yaitu QS. Al-Hajj ayat 28 kemudian dipertegas lagi oleh hadis riwayat Ahmad, perbanyak takbir, tahmid, dan tahlil,” terang anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini dalam acara yang diselenggarakan PWM DI. Yogyakarta pada Jum’at (02/07).
Ruslan juga menyampaikan hadis Maukuf dimana Ibnu Umar dan Abu Hurairah bepergian ke pasar pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah seraya mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil. Kemudian orang-orang yang menyaksikannya mengikuti takbir Ibnu Umar dan Abu Hurairah. Kebiasaan para sahabat ini merupakan salah satu bukti dianjurkannya amalan ini.
“Artinya, secara ayat maupun beberapa hadis yang terkait, ternyata tuntunan untuk takbir, tahmid, dan tahlil itu tidak hanya hari tasyriq tapi juga bisa di awal hari pertama bulan Dzulhijjah,” tutur dosen Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah ini.
Selain memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil, Ruslan menegaskan bahwa pada bulan Dzulhijjah juga sangat dianjurkan untuk lebih memperbanyak amal saleh dan meninggalkan kemaksiatan. DI masa pandemi ini, bersedakah kepada yang membutuhkan dan korban paling terdampak sebagai bagian dari amal saleh lebih diutamakan.
“Maka memperbanyak amal saleh baik sedekah, infaq dan lain sebagainya, ini bagian dari implementasi dari penggalan QS. At-Taubah ayat 36 tentang larangan menzhalimi diri sendiri yaitu dengan melakukan dosa dan kemaksiatan,” ungkap Ruslan.
Hits: 3