MUHAMMADIYAH.OR.ID, MEDAN—Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) menyelenggarakan diskusi pada Sabtu (05/11). Diskusi yang bertajuk Observatorium & Astronomi (DOA) ke-22 ini mengangkat judul Memahami Gerhana Secara Saintifik. Adapun narasumbernya ialah Rinto Anugraha.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala OIF UMSU Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, sejumlah peserta dari Malaysia, jajaran tokoh falak se-Indonesia, dan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah dan kalangan. Mereka antusias menyimak paparan tentang gerhana yang ditinjau secara saintifik.
Diskusi ini merupakan momen untuk menyambut gerhana bulan total yang akan terjadi pada 08 November 2022. Rinto yang merupakan Dosen senior Fisika FMIPA UGM dalam materinya menyampaikan terkait proses terjadinya gerhana, jenis gerhana hingga cara menghitung gerhana. Selain itu narasumber juga menyampaikan fakta menarik seputar gerhana Matahari dan Bulan.
Menurutnya, gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan dan bumi terletak pada suatu garis lurus, sedangkan gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan terletak pada suatu garis lurus.
Dalam satu tahun kalender (1 Januari hingga 31 Desember), bisa terjadi hingga 5 kali gerhana matahari, seperti yang terjadi pada tahun 1805, 1935, dan diprediksi akan terjadi lagi pada tahun 2206.
Selain itu, alam setahun kalender, bisa terjadi hingga 3 kali gerhana bulan total, seperti yang terjadi pada tahun 1982.
Jumlah gerhana matahari paling sedikit dalam setahun adalah dua kali. Kedua-duanya dapat berupa gerhana matahari parsial, sebagaimana pada tahun 1996 dan 2004. umlah gerhana bulan paling sedikit dalam setahun adalah dua buah. Keduanya dapat berupa gerhana penumbra, sebagaimana pada tahun 1966 dan 2016.
Rinto meluruskan bahwa apa yang dimaksud dengan jumlah gerhana, baik gerhana matahari maupun bulan adalah gerhana yang terjadi di bumi secara keseluruhan, bukan hanya pada satu daerah tertentu di bumi.
“Beberapa fakta menarik seputar Gerhana: jumlah gerhana paling sedikit dalam setahun 4 buah yaitu 2 solar dan 2 lunar, jumlah gerhana paling banyak dalam setahun 7 buah, dalam setahun maksimal terdapat lima kali gerhana matahari dan Dalam setahun maksimal terdapat lima kali gerhana bulan,” jelas Rinto.
Selain diskusi, OIF UMSU juga akan mengadakan pengamatan dan salat sunnah khusuf gerhana di OIF UMSU dan Live streaming di Channel Youtube OIF UMSU.