MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA– Tidak rela demokrasi Pancasila berganti menjadi demokrasi kapitalis, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mendorong generasi milenial melalui Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) agar bukan hanya menjadi kekuatan sosial, tetapi juga kekuatan ekonomi.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada (25/8), Bambang Soesatyo mengingatkan bahwa kapitalisme bukan hanya berdampak pada sistem ekonomi nasional, tetapi juga akan berdampak pada sistem politik demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, generasi milenial tidak boleh berpangku tangan.
Mengutip penelitian atau disertasi yang dilakukan oleh Burhanuddin Muhtadi di Australia National University (ANU) maupun berbagai penelitian sejenis lainnya, Bambang mengajak generasi milenial untuk melek dengan keadaan ini. Praktek politik uang sudah bukan lagi barang asing di ranah politik nasional dan daerah.
“Memotret kenyataan politik Indonesia yang dibangun atas praktik politik uang dan patronase. Kita tidak boleh menutup mata terhadap kenyataan ini. Melainkan harus mulai memperbaikinya, agar jangan sampai demokrasi Indonesia yang bercirikan Pancasila, justru tergerus oleh kekuatan modal,” ucapnya.
Generasi milenial, termasuk IPM di dalamnya harus melakukan transformasi. Bahwa organisasi seperti ini bukan hanya menjadi kekuatan sosial, tetapi juga kekuatan ekonomi. Kader-kader Muhammadiyah diminta berperan aktif dalam aktivitas kewirausahaan. Selain mendorong lahirnya wirausahawan, pengurus organisasi juga harus cakap dalam berwirausaha.
Dibandingkan dengan negara ASEAN lain, Indonesia masih tertinggal dalam urusan kewirausahaan. Data Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2020 menyebutkan, bahwa baru sekitar 3,5 persen penduduk Indonesia yang tercatat sebagai wirausahawan.
“Tertinggal jika dibandingkan negara tetangga seperti Singapura 8,7 persen dan Malaysia 5 persen. Padahal kewirausahaan menawarkan potensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi dengan terciptanya lapangan pekerjaan,” jelas Bamsoet.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua PP IPM, Nashir Efendi menyampaikan bahwa saat ini IPM telah berkolaborasi dengan Kemenkop UKM dalam pengembangan koperasi pelajar. Terlebih di sekolah-sekolah Muhammadiyah, seperti yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
“Harapannya, koperasi siswa menyesuaikan dengan teknologi terbaru dan menjadi gerakan nasional, sehingga menjadi bakti IPM bagi pelajar dan masyarakat Indonesia secara umum. Setelah ini, kami juga akan berkolaborasi dengan Kemenkop-UKM untuk pengembangan koperasi siswa ini,” terang Nashir.
Hits: 13