MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN—Melalui Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah resmi launching Ikatan Saudagar dan Wirausaha ‘Aisyiyah (ISWARA), Kamis (27/10).
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menuturkan, ikatan ini bukan hanya tempat bagi saudagar besar tapi juga bakul-bakul kecil.’Aisyiyah menurut Noordjannah juga telah menunjukkan komitmennya membangun bangsa tercinta ini salah satunya melalui kegiatan ekonomi.
Menurutnya, kuncinya adalah dengan sinergi dan kolaborasi untuk menggerakkan ekonomi dari tingkat bawah, sampai atas.Para perempuan, kata Noordjannah, memiliki potensi untuk membangun Indonesia termasuk melalui setiap kegiatan perekonomian yang dilakukannya, tidak hanya pada level atas tetapi juga termasuk para ibu yang berjualan secara kecil-kecilan.
“Melalui ibu yang bakul-bakul kecil sampai pada ibu-ibu yang sudah memiliki startup itu memberikan kontribusi. Perempuan bakul kecil, mereka juga menjadi penyangga keluarganya,” tegas Noordjannah.
Menurutnya, ISWARA ini merupakan upaya ‘Aisyiyah untuk menguatkan dan meluaskan gerakan ekonomi, khususnya kelompok perempuan melalui sinergi dan kolaborasi yang diwadahi dalam sebuah ikatan.
Dia meyakini bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi untuk membantu bangsa Indonesia melakukan lompatan ekonomi.Oleh karena itu Noordjannah mengajak segenap pihak bersama untuk bersinergi membangun kejayaan Indonesia. “Inilah semangat kita, semangat untuk Islam dan Indonesia berkemajuan,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki juga menyampaikan apresiasinya atas terbentuknya ISWARA oleh ‘Aisyiyah ini. Menurut Teten, Indonesia saat ini tengah mempersiapkan diri menjadi negara maju.
Di mana salah satu indikator sebuah negara yang maju adalah jumlah para pengusahanya. Namun saat ini di Indonesia para saudagarnya baru berjumlah 3,47%, padahal untuk menjadi negara maju minimum terdapat 4% sampai 12% pebisnis. Oleh karena itu, menurut Teten yang dilakukan ‘Aisyiyah ini patut diapresiasi.Lebih lanjut Teten juga menyampaikan bahwa potensi yang dimiliki para perempuan dalam menggerakkan perekonomian bangsa sangatlah besar. Beberapa penelitian menyebut perempuan menjadi penggerak perekonomian yang lebih unggul dari laki-laki.
“Kalau nanti kita bisa menciptakan banyak saudagar dari para ibu-ibu di ‘Aisyiyah maka akan hebat negara ini,” lanjut Teten.