MUHAMMADIYAH.OR.ID, KABUPATEN BANDUNG — Resmikan Gedung H. Nafli Munaf Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS) dan Masjid Nyi Ayu Rina Adjrijanti, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menuturkan bahwa ini merupakan bukti dari makna Islam yang konstruktif bagi kehidupan.
Haedar menjelaskan bahwa nilai-nilai Agama Islam mampu membawa peradaban maju, bukan hanya berdimensi ritual ibadah khusus saja. Bahkan dimensi ritual ibadah khusus dalam Islam juga punya bagian untuk membangun ihsan, atau perilaku diri, kolektif maupun sistem.
“Dengan semangat Islam yang Berkemajuan kita juga ingin membangun nilai-nilai kehidupan dalam prinsip muamalah duniawiyah, yang membawa kemaslahatan bukan hanya bagi umat Islam saja,” tutur Haedar, Kamis (3/11) di acara Peresmian RSMBS, Jl. Raya Laswi, Ciheulang, Ciparay, Kabupaten Bandung.
Kemajuan yang ingin diusahakan oleh Muhammadiyah sifatnya inklusif, tidak membedakan urusan agama, ras, suku dan budaya, bahkan pilihan politik. Pandangan ini harus diwujudkan dalam amal nyata bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial lainnya. Oleh karena itu, Haedar berpesan supaya kesalihan mubaligh Muhammadiyah bukan hanya di menampilkan dalam urusan transendental.
Tetapi Mubaligh Muhammadiyah juga pada saat yang sama mengkapitalisasi urusan muamalah duniawiyah sehingga menjadi kesalihan kolektif dan sistem. Tetapi untuk mengupayakan itu diperlukan perubahan pada level mindset. Sebab dalam urusan muamalah duniawiyah selalu membutuhkan ijtihad dan pembaharuan sesuai dengan perkembangan zaman.
“Cara pandang ini penting supaya masyarakat kita yang religius juga bangkit menjadi masyarakat yang mandiri, hidup bersatu dengan berbagai kalangan dan pihak, menciptakan damai, kemudian tidak kalah pentingnya adalah membangun peradaban hidup,” ucapnya.
Dari kacamata Haedar, melalui itu konsep Rahmatan Lil Alamin yang dimiliki oleh Agama Islam ada wujud nyatanya dalam proyek-proyek muamalah yang bisa membangun kehidupan yang lebih maju. Guru Besar Sosiologi ini mengajak supaya hal ini terus didorong supaya menjadi perilaku beragama, sekaligus memperbaiki pandangan negatif masyarakat luas terhadap agama-agama, khususnya Agama Islam.
“Agar ruang publik kita ini, atmosfer dan ekosistem kita ini tidak diliputi dan dicemasi oleh energi-energi negatif umat beragama,” tuturnya.