MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad memberikan siraman rohani kepada pegawai dan sivitas hospitalia Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, Jumat (30/9).
Pada kesempatan itu, Dadang menyampaikan sekian pesan terkait tips-tips sebagai orang muslim yang hidupnya bahagia, sukses dan diberkati. Tips pertama menurutnya adalah berusaha bertakwa di manapun saja (fattaqullaha mastatha’tum).
Tips kedua adalah wasma’u atau siap mendengar dan belajar agama di mana pun. Sedang yang terakhir adalah wa athi’u atau mentaati/mengamalkan pelajaran yang didapat.
“Cuma sekarang itu kebanyakan pas pelaksanaannya banyak yang tidak melakukan, padahal ilmunya, ilmu agamanya hebat-hebat,” kata Dadang.
Hal seperti ini, yaitu mengamalkan ilmu agama telah diwanti-wanti oleh pendiri Muhammadiyah, Kiai Ahmad Dahlan agar benar-benar dilaksanakan oleh setiap muslim.
“Kiai Ahmad Dahlan betul-betul melaksanakan apa yang dia punyai dalam pikirannya,” imbuh Dadang.
Tips ketiga, menurutnya adalah wa anfiqu atau berinfak dalam keadaan lapang dan sempit.
“Berinfaklah. Apabila di dalam hatinya tidak ada rasa kikir lagi, maka dia mendapatkan kebahagiaan. Jadi kebahagiaan itu bukan ketika kita punya uang, tapi ketika hati kita sudah hilang rasa kikirnya,” kata Dadang menyitir penggalan Surat Al-Hasyr ayat 9 yang artinya,
“Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Meski sekarang sedang dalam keadaan resesi, gemar berbagi justru akan mendapatkan pahala.
“Baragnsiapa memberi pinjaman pada Allah dengan pinjaman baik (qardan hasanah), maka akan dilipatgandakan harta dan diampuni dosanya. Jadi ada dua keuntungna kalau kita mau menolong orang. Sudah dilipatgandakan harta, diampuni juga. Apa tidak bahagia itu,” ujarnya.
“Islam itu tidak hanya menjalin hubungan dengan Allah tapi juga harus berbuat baik semaksimal mungkin kepada seluruh manusia apakah dengan harta, tenaga, bahkan dengan sikap seperti tersenyum,” kata Dadang.
“Jadi dari kata-kata yang santun jelas sedekah, tidak menyakiti orang, rendah hati, tidak merasa pintar sendiri, hebat sendiri, lalu dermawan, dan terakhir khusnul khuluq, wajah yang sejuk yang tidak mengesankan kita sebagai orang yang kasar dan sadis,” pungkasnya. (afn)