MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA—Muhammadiyah dikenal sebagai oragnisasi Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah, wahyu yang berbentuk teks dalam pandangan Muhammadiyah bukan hanya sebagai bahan bacaan dan orientasi teoritis semata, melainkan juga sebagai sumber inspirasi gerakan.
Disampikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas pada (17/11) dalam kultum bakda Salat Dhuhur, Busyro mengungkapkan, terdapat banyak contoh gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah mulai dari tingkat Pusat sampai Ranting yang terinspirasi dari teks-teks wahyu.
Amalan yang Progresif
Dinamisnya gerakan yang dilakukan oleh setiap Pimpinan Persyarikatan merupakan wujud makna amali dari QS. Al Insyirah ayat 7-8. Menurutnya, makna amali dari ayat tersebut jika diaktualisasikan akan menjadi amalan yang progresif.
“Kekayaan Muhammadiyah yang mencapai triliunan tersebut berasal dari kebiasaan faidza faroghta fanshab seperti yang dilakukan oleh Nabi. Dan itu semua adalah amal-amal jariyah pimpinan, karyawan dan kader-kader Muhammadiyah dari yang lalu-lalu sampai sekarang.” Ucapnya
Menurutnya, eksistensi Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dari orang-orang yang berkhidmat didalamnya yang memiliki habitus Al Insyirah ayat 7 dan 8 ini, “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuat urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
Ayat tersebut memicu kematapan hati para pengerak Persyarikatan Muhammadiyah untuk tetap beramal progresif. Karena dalam pandangan Muhammadiyah, Islam merupakan agama amaliah bukan hanya agama yang mengajarkan teori, maupuan aturan-aturan. Sehingga sudah seyogyanya setiap gerakan yang dilakukan para pengerak persyarikatan senafas dengan Al Qur’an.
Hits: 86