MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN—‘Aisyiyah memiliki komitmen kuat dalam berjihad membangun perekonomian bangsa Indonesia, khususnya kaum perempuan. Komitmen tersebut tidak lain untuk mensejahterakan bangsa dan memajukan bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini pada, Kamis (27/10) di acara Launching Ikatan Saudagar dan Wirausaha ‘Aisyiyah (ISWARA) di Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.
Gerakan untuk meningkatkan perekonomian ini telah dilakukan oleh ‘Aisyiyah jauh sebelum launching ISWARA. Menurutnya, ISWARA sebagai wadah dan wujud komitmen jihad memperkuat ekonomi yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah supaya semakin massif.
Dalam menggerakkan perekonomian umat dan bangsa, ‘Aisyiyah senantiasa bergandengan tangan dan bersinergi dengan semua pihak, termasuk dengan pemerintahan terutama dengan Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM RI.
Kesempatan Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah, katanya, menjadi momentum baik untuk memasifkan gerakan perekonomian kaum perempuan. Materi dari Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PP ‘Aisyiyah sudah disebarkan untuk dipelajari para anggota muktamar.
“Kita sudah monitor bahwa semua wilayah harus memperhatikan itu dan mempersiapkan apa yang akan dilakukan di wilayah masing-masing,” ucapnya.
Kegiatan Launching ISWARA ini menurut Noordjannah merupakan bagian untuk menyemarakan Muktamar ke-48 secara substantif, yaitu menguatkan, mengokohkan dan meluaskan seluruh potensi ekonomi ‘Aisyiyah yang ada melalui perkumpulan.
“Ini penting menjadi kekuatan gerakan ekonomi kita di bawah, untuk kita sinergikan karena kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Dunia ini sepi kalau dikerjakan masing-masing, tetapi dunia menuju akhirat ini kita penting membangun kekuatan yang besar,” tuturnya.
Noordjannah percaya bahwa bangsa Indonesia dengan segala potensi ekonomi yang dimiliki akan mampu melakukan lompatan-lompatan sehingga menjadi negara yang besar dan disegani. Hal itu akan terjadi manakala seluruh potensi yang dimiliki tersebut disinergikan.
“Salah satunya melalui ‘Aisyiyah, jadi ‘Aisyiyah ini adalah bagian yang sangat penting mengisi darul ahdi wa syahadah, yakni konsep Muhammadiyah mengenai bagaimana Pancasila itu sebagai negara kesepakatan, tapi bagi kita semua Indonesia juga tempat untuk bersyahadah,” imbuhnya.
Muhammadiyah-‘Aisyiyah ingin menunjukkan kesaksian tersebut salah satunya melalui kegiatan ekonomi. Ekonomi yang digerakan oleh Muhammadiyah-‘Aisyiyah menghimpun bukan hanya para saudagar, tetapi juga pelaku ekonomi kecil.