MUHAMMADIYAH.OR.ID, CIAMIS – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Ciamis sukses menyelenggarakan pengajian syawalan keluarga besar Muhammadiyah Ciamis di Auditorium KH. Ahmad Dahlan Stikes Muhammadiyah Ciamis pada Kamis 12 Mei 2022.
Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah hadir sebagai pembicara pada pengajian tersebut. Pengajian Syawalan yang bertema ‘Merekatkan Ukhuwah Islamiyah dan Insaniyah’ tampak dihadiri 500an jamaah yang terdiri dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Ciamis, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Ortom, Lembaga-lembaga Muhammadiyah, Ketua PDM Kota Banjar, serta Ketua PDM Pangandaran Tak terlewat tamu undangan dari unsur pejabat pemerintahan yakni Wakil Bupati Ciamis Bapak Yana D. Putra.
“Kata-kata ukhuwah saat ini menjadi sangat penting dan tantangan bersama, karena masa-masa yang akan datang kita akan mengalamujian ukhuwah yang tidak ringan. 2 tahun kita dilanda Covid adalah masa-masa yang sulit bukan hanya dalam aspek ekonomi saja, tapi juga sosial.” Ujarnya.
Menurut Mu’ti kemajuan teknologi memastikan semua aspek bisa terknoneksi. Manusia bisa saja terpisah secara fisik namun tetap berinteraksi secara sosial.
Mu’ti menambahkan bahwa upaya Indonesia untuk menanggulangi Covid-19 tak lepas dari adanya peran yang luar biasa dari organisasi keagamaan, khususnya ormas-ormas Islam. Negara-negara sahabat sangat mengapresiasi bahkan menjadi sebuah berita internasional terkait keberhasilan Indonesia menghadapi Covid-19. Fenomena khas organisasi Islam di Indonesia yakni tidak hanya berperan sebagai organisasi spiritual, namun menyentuh juga pada aspek sosial, kesehatan, dan ekonomi.
Mu’ti juga menyampaikan bahwa ada 5 kunci hidup rukun yang di ajarkan Rosulullah.
Pertama hendaknya kita memahami asal-muasal diciptakannya manusia yang pada hakikatnya dilahirkan dari orangtua yang sama. Kedua hendaknya kita mempunyai sifat husnudzon (berprasangka baik) dan husnul khuluq (akhlak yang baik). Ketiga, sebagai orang Islam jangan sampai merendahkan orang lain apalagi yang melahirkan kebencian terhadap perbedaan-perbedaan rasis. Keempat, tidak boleh terbiasa memberikan julukan-julukan yang tidak baik kepada orang lain. Dan yang kelima hendaklah menjadi hamba Allah yang senantiasa membangun persaudaraan dengan siapapun.
“Insyaallah rejeki akan datang jika kita senantiasa bersilaturahim. Sesuai dengan hadist Nabi, jika kita ingin dipanjangkan umurnya dan dilapangkan rejekinya maka hendak sambunglah silaturahim. Akan tetapi jika rejeki ingin bertambah hendaklan bersedekah.” tuturnya.
“Maka Lazismu (Ciamis) bisa sukses itu karena ada semangat orang-orang yang berinfaq ketika dalam keadaan rejekinya lapang dan dalam keadaan rejekinya sempit” kata Mu’ti mengutip Surat Al-Imron Ayat 134.