MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Majelis Tarjih dan Tajdid PW DI Yogyakarta bersama Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan menggelar pelatihan pengukuran arah kiblat menggunakan teodolit. Acara yang diadakan pada Ahad (26/05) di Aula Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan ini menghadirkan pakar ilmu falak Muhammadiyah, Najmuddin Saifullah, sebagai instruktur.
Teodolit adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal suatu obyek. Secara sederhana, teodolit terdiri dari busur derajat berbentuk lingkaran di bagian horizontal dan setengah lingkaran di bagian vertikal serta dilengkapi dengan tabung pembidik kecil tanpa lensa. Alat ini juga dapat digunakan untuk menentukan arah kiblat dengan memanfaatkan arah utara sejati.
Dalam pelatihan tersebut, Najmuddin Saifullah menjelaskan dua tahapan utama dalam pemanfaatan teodolit untuk menentukan arah kiblat. Tahap pertama adalah persiapan, yang mencakup penyiapan peralatan, penentuan posisi pengukuran, pemasangan tripod, dan lain-lain. Tahap kedua adalah pengukuran, di mana bisa digunakan alat bantu seperti kompas atau posisi matahari.
Najmuddin menekankan pentingnya kehati-hatian dalam pengukuran. “Penggunaan kompas bisa terganggu oleh benda-benda yang mengandung medan magnet di sekitar lokasi. Sementara itu, penggunaan matahari tidak disarankan saat ketinggiannya lebih dari 60 derajat atau sekitar tengah hari karena perubahan nilai azimut matahari yang sangat cepat dapat menyebabkan kesalahan dalam menentukan nilai azimut,” jelasnya.
Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian acara yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian peserta dalam menentukan arah kiblat dengan akurat. Adapun peserta yang hadir ialah Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-DI Yogyakarta, beberapa perwakolan kampus, pesantren, dan organisasi otonom Muhammadiyah yang berada di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.
Diharapkan para peserta mampu mengatasi berbagai tantangan dalam pengukuran arah kiblat, sehingga dapat membantu umat Muslim melaksanakan ibadah dengan lebih baik. Hal ini penting karena arah kiblat terkait erat dengan beberapa amalan dalam Islam seperti salat, mengubur jenazah, menyembelih hewan, melempar jumrah, dan lain-lain.
Sebagai informasi tambahan, bila membutuhkan jasa untuk mengukur arah kiblat dapat melalui link berikut ini: http://ukurkiblat.uad.ac.id.