MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Keterlibatan anak-anak muda dan milenial menjadi harapan sektor perikanan perlu terus didorong. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan daya tarik perikanan, terutama untuk kalangan muda.
Penurunan jumlah nelayan muda saat ini perlu diantisipasi untuk menjamin keberlanjutan tradisi kenelayanan. Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mencoba menguraikan permasalahan ini secara sinergis untuk memperkuat dunia kenelayanan, termasuk nelayan tradisional.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin menyampaikan, sebagai negara maritim yang akrab dengan dunia laut, namun perhatian masih kecil terhadap komunitas nelayan. Mayoritas para nelayan masih hidup di bawah garis kemiskinan, padahal ikan sebagai sumber daya dari laut Indonesia potensial.
Akan tetapi kenyataan berkata lain, karena rendahnya jaminan kesejahteraan bagi nelayan menjadikan mata pencaharian ini menurun peminatnya. Anak-anak muda Indonesia enggan menjadi nelayan, hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi keberlangsungan kenelayanan.
“Kita dihadapkan pada satu realitas juga, data menunjukkan bonus demografi kita menunjukkan angka usia produktif di Indonesia,…. Kita kaget dikejutkan dengan angka pengangguran yang cukup tinggi,” ungkap Yamin pada Ahad (26/5) dalam diskusi “Mengawal Tradisi Nelayan” yang diselenggarakan MPM PP Muhammadiyah.
Merujuk ke beberapa sumber, Yamin mengatakan, sekitar 70 sampai 10 juta anak-anak muda Indonesia pengangguran. Tentu ini menjadi perhatian bersama. Akan tetapi di sektor nelayan dan pertanian justru mengalami penurunan angka nelayan dan petani di Indonesia.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan turunnya minat generasi muda Indonesia menjadi nelayan. Diantaranya disebabkan rendahnya penggunaan teknologi terbaru untuk mencari ikan, dan menjamin keselamatan nelayan. Alam yang berubah drastis menjadikan nelayanan tradisional tidak bisa lagi memprediksi.
Selain, terjunnya MPM ke komunitas nelayan juga sebagai kepanjangan aksi dari Muhammadiyah dalam melaksanakan dakwah pencerahan dan berkemajuan di sektor nelayan dan masyarakat pesisir.
Sementara itu, Ketua Bidang Nelayan dan Masyarakat Pesisir MPM PP Muhammadiyah, Suadi dalam paparannya menyampaikan data yang pernah dia kumpulkan tentang persepsi anak-anak muda di kawasan pesisir Selatan Jawa tentang nelayan.
Dari survei yang dia lakukan tersebut menemukan kenyataan bahwa mayoritas anak-anak muda di pesisir Selatan Jawa mempersepsikan kegiatan kenelayanan itu masih negatif, dan sedikit sekali yang positif. Oleh karena itu diperlukan gerakan sinergi untuk menghadapi persoalan itu.