Takbir menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Salat Idul Fitri dan Idul Adha bagi umat Muslim. Dalam prakteknya, takbir dilakukan pada rakaat pertama setelah takbiratul-ihram sebanyak tujuh kali, dan pada rakaat kedua setelah takbiratul-qiyam (intiqal) sebanyak lima kali. Petunjuk ini telah dijelaskan secara jelas oleh Nabi Muhammad Saw dalam beberapa hadis yang diriwayatkan oleh para sahabat.
Dalam hadis yang diriwayatkan dari ‘Amr ibn Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, disebutkan bahwa Nabi Saw melakukan takbir sebanyak dua belas kali pada Hari Raya, yaitu tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua, tanpa melakukan salat sunat sebelum atau sesudah Salat Id.
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَبَّرَ فِي عِيدٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ تَكْبِيرَةً سَبْعًا فِي اْلأُولَى وَخَمْسًا فِي اْلآخِرَةِ وَلَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا … [رواه أحمد وابن ماجه]
“Diriwayatkan dari ‘Amr Ibnu Syu‘aib, dari ayahnya, dari kakeknya bahwa Nabi saw pada hari Id bertakbir dua belas kali: tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua, dan beliau tidak melakukan salat sunat apapun sebelum dan sesudahnya.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah].
Demikian pula, dalam hadis yang diriwayatkan dari Aisyah, disebutkan bahwa Nabi Saw melakukan takbir tujuh kali dan lima kali pada salat Idul Fitri dan Idul Adha, selain takbir untuk rukuk.
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَبَّرَ فِي الْفِطْرِ وَاْلأَضْحَى سَبْعًا وَخَمْسًا سِوَى تَكْبِيرَتَيِ الرُّكُوعِ. [رواه ابن ماجه]
“Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw pada shalat Idul Fitri dan Idul Adlha bertakbir tujuh kali dan lima kali selain takbir untuk rukuk. [HR. Ibnu Majah].
Mengangkat Kedua Tangan
Tindakan mengangkat kedua tangan setinggi telinga saat melakukan takbir juga ditegaskan dalam hadis lain, yang menunjukkan bahwa Nabi Saw selalu mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir.
عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ الْحَضْرَمِيِّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ مَعَ التَّكْبِيرِ. [رواه أحمد وأبو داود]
“Diriwayatkan dari Wa’il Ibnu Hujr al-Hadlrami bahwa ia berkata: Saya melihat Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir. [HR. Ahmad dan Abu Dawud].
Perlu dicatat bahwa dalam praktek takbir pada Salat Id, tidak ada tuntunan dari Nabi Saw tentang dzikir atau bacaan di antara dua takbir, sehingga umat Muslim mengikuti tuntunan yang telah ditetapkan dengan mengangkat tangan hingga setentang dengan telinga sebagaimana lazimnya dalam setiap takbir.
Dengan memahami dan mengikuti tuntunan Nabi Saw dalam melakukan takbir, umat Muslim menjalankan ibadah Salat Id dengan penuh kekhusyukan dan kepatuhan terhadap sunnah yang telah ditetapkan.