MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG — Sambutan Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menggema di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (06/03), saat pembukaan Olimpiade Ahmad Dahlan (OlympicAD) VII.
Dalam sorotannya, Mu’ti mengungkapkan apresiasinya terhadap penyelenggaraan acara ini, menyebut OlympicAD sebagai wadah bersatunya sekolah/madrasah Muhammadiyah se-Indonesia untuk mempererat tali silaturahmi dan mengangkat prestasi ke tingkat lebih tinggi.
Dengan tulus, Mu’ti menyampaikan ucapan selamat dan harapannya agar OlympicAD menjadi panggung bagi para peserta dari berbagai sekolah/madrasah Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Ia berharap agar acara ini bukan hanya menjadi ajang persaingan, melainkan juga menjadi arena bertemunya para peserta untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. Lebih dari itu, Mu’ti menekankan bahwa OlympicAD diharapkan menjadi pendorong prestasi dan motivasi bagi kemajuan sekolah/madrasah Muhammadiyah.
Mu’ti menegaskan bahwa OlympicAD bukan hanya tentang meraih kemenangan atau kekalahan, bukan sekadar menentukan juara umum. Melainkan, fokus utamanya adalah bagaimana setiap peserta dapat meningkatkan kualitas dirinya dan mengembangkan potensi sebagai pelajar Muhammadiyah yang unggul.
“Yang terpenting bukanlah siapa yang menjadi juara umum, melainkan bagaimana seluruh peserta mampu memperkaya diri mereka dan aktif berpartisipasi dalam setiap aspek kegiatan ini. Ini merupakan bagian integral dari pengembangan potensi diri setiap peserta,” tegasnya.
Mu’ti juga menyoroti alasan pemilihan Bandung sebagai tuan rumah OlympicAD VII. Beliau menjelaskan bahwa Bandung dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan acara ini karena kental dengan jejak sejarah tokoh besar, yaitu Otto Iskandar Dinata, yang dikenal sebagai Si Jalak Harupat. Otto, seorang kader dan pemimpin Muhammadiyah, diakui oleh Mu’ti sebagai figur inspiratif.
“Semangat keteladanan Otto Iskandar Dinata menjadi sumber inspirasi bagi semua peserta yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia untuk bersatu dalam mensukseskan OlympicAD dengan semangat Muhammadiyah yang diwariskan oleh Otto Iskandar Dinata,” ujar Mu’ti.
Sebagai seorang Guru Besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mu’ti juga memberikan pesan berharga kepada para peserta. Ia mengingatkan agar tidak merasa putus asa ketika menghadapi kegagalan dalam OlympicAD. Mu’ti menegaskan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk membuktikan kepada dunia bahwa pelajar Muhammadiyah memiliki potensi dan bakat luar biasa.
“Jangan merasa putus asa. Kegagalan dalam OlympicAD bukan berarti Anda telah kalah, tetapi sebaliknya, Anda telah memberikan penampilan luar biasa dan pencapaian tersebut adalah langkah awal untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi. Ini adalah landasan untuk Anda mencapai lebih banyak lagi,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Sementara itu, Mu’ti memberikan pengingat khusus kepada peserta yang nantinya berhasil meraih kemenangan dalam OlympicAD VII. Beliau menekankan pentingnya tidak menganggap kemenangan sebagai puncak kesuksesan, melainkan sebagai langkah awal untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi di masa depan.