MUHAMMADIYAH.OR.ID, GARUT – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim mengungkapkan tauhid memiliki kekuatan luar biasa. Tauhid juga menjadi kekuatan dan pondasi Muhammadiyah, sehingga eksis sampai 111 tahun.
Kekuatan tauhid bagi Muhammadiyah diobjektifikasi dalam bentuk rumah-rumah sakit, sekolah, dan berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) lain. Tauhid menjadi ruh dan jiwa dari setiap gerakan Muhammadiyah.
Kekuatan tauhid, kata Kiai Saad juga mengantarkan kecemerlangan peradaban Islam di masa lalu. Bahkan, objektifikasi tauhid oleh umat Islam di masa itu mampu menjadikan agama ini tersebar dan membangun peradaban di berbagai penjuru dunia.
Ayat-ayat Al Qur’an banyak yang membicarakan tentang tauhid, salah satunya adalah Surat Al Ikhlas. Mengutip Kitab Tafsir At Thabari, Kiai Saad menyebut bahwa surat ini tidak ada bagiannya yang membicarakan dunia maupun akhirat. Melainkan fokus pada tauhid dan Allah SWT.
“Ini (tauhid) kemudian penting bagi kita sebagai suluh gerak bagi Muhammadiyah,” kata Kiai Saad Ibrahim pada Selasa (26/12) bertempat di Pondok Pesantren Darul Arqam, Garut.
Menurutnya, jika warga Muhammadiyah menjadikan tauhid sebagai orientasi dalam gerakan. Maka amal-amal kebajikan yang dihasilkan akan memiliki nilai lebih, sebab pelayanan yang diberikan selain berorientasi kemanfaatan bagi manusia, juga sebagai wujud penghambaan kepada Allah SWT.
Kekuatan tauhid jika sudah menjadi orientasi utama warga Muhammadiyah akan memberikan kepercayaan diri terhadap setiap gerakan. Bahkan jika seluruh manusia di muka bumi mencercarnya, dia tetap biasa-biasa saja – asal Allah SWT memuliakannya.
“Ketika Muhammadiyah memulai mendirikan amal usaha dan lain sebagainya, gantungkan kepada Allah. Yang kita miliki itu cuma satu saja al Iradah (kehendak),” imbuh Kiai Saad.
Kehendak menurutnya merupakan spirit yang dimiliki oleh Muhammadiyah, sehingga organisasi Islam sosial kemasyarakatan ini memiliki ribuan AUM yang memberikan manfaat tak terbatas bagi umat Islam dan warga Muhammadiyah saja.